New Maju Indonesia Ku

Monday, October 29, 2012

T-50 Dan Tantangan Baru Dalam Kontrak Pengadaan Pesawat Latih Indonesia

Seoul (MIK/WDN)- Menurut Harian MK Business News (25/10), Korea Aerospace Industries (KAI) menandatangani kontrak dengan Indonesia pada bulan Mei tahun lalu dimana nilai kontrak tersebut sebesar $ 400 juta dalam pengadaan pesawat latih T-50 sebanyak 16 unit.

Namun pengadaan ekspor T-50 Indonesia mengalami penundaan, hal ini merupakan penundaan terbesar dalam Sejarah.

Walaupun mengalami penundaan, namum dalam kontrak perjanjian yang berlaku, kekuatiran KAI tersebut hilang karena Indonesia telah membayar uang muka sebesar $ 60 juta atau 15% dari total kontrak.

Dalam kontrak tersebut Pemerintah Indonesia memberikan tenggat waktu kepada KAI selama 1 tahun 5 bulan untuk menyelesaikan pengadaan pesawat sesuai dengan kontrak perjanjian yang berlaku.

Pesawat latih T-50 sendiri memiliki pasar potensial yaitu AS, Irak, Filipina, dan Chili.

Hal tersebut terjadi karena kepercayaan Pemerintah Indonesia, yang mendorong kami menjadi industri pesawat kelas dunia.

Menurut KAI, Mereka sudah memproduksi 350 pesawat latih, hal ini menjadi daya tarik pasar AS dan kami mengajukan usulan tawaran proposal T-50 yang akan dilakukan pada tahun depan. Saat ini lini produksi KAI sedang memproduksi pesawat latih T-50i Untuk TNI AU, hal ini juga menepis anggapan desas-desus gagalnya kontrak T-50 Indonesia.

Berikut ini foto-foto lini produksi T-50i













(MKBN/Viggen Defense/MIK/WDN)

Berita Terkait:

0 comments:

Post a Comment