
Sebuah foto yang menunjukkan Kuil Preah Vihear di Provinsi Preah Vihear, sekitar 500km di utara Phnom Penh, di perbatasan dengan Thailand, pada 24 Januari 2010
BANGKOK - Bentrokan pecah antara militer Thailand dan Komboja di sepanjang perbatasan kedua negara, Minggu (6/2/2011), di dekat kuil yang disengketakan. Bentrokan itu mengahiri kesepakatan gencatan senjata setelah pertempuran yang menewaskan sedikitnya lima orang. "Kami bertempur sekarang. Mereka (pasukan Thailand di seberang perbatasan) menembaki kami lebih dulu," kata komandan tentara Kamboja kepada kantor berita Perancis AFP.
Juru bicara tentara Thailand Kolonel Sunsern Kaewkumnerd memastikan kerusuhan baru itu, tapi menuduh pihak Kamboja sebagai pemicu dengan melepaskan "kembang api" dan menembak. "Thailand membalas. Pertempuran itu masih berlangsung. Tidak ada laporan tentang korban," katanya.
Seorang tentara Kamboja, yang tidak ingin disebutkan namanya, menyatakan, mortir, roket dan senjata berat digunakan dalam baku tembak itu. Bentrokan terbaru itu, yang meletus pada sekitar pukul 18.35 waktu setempat (18.35 WIB), terjadi sehari setelah negara bertetangga itu menyetujui gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran sengit di sekitar candi abad ke-11 Preah Vihear. Kedua pihak mendaku tanah di sekitar kuil itu dan pengamat menyatakan, sengketa tersebut digunakan sebagai titik simpul untuk membangkitkan rasa kebangsaan di Thailand dan Kamboja.
Bentrok ketiga dengan senjata berat dalam beberapa hari terjadi, meski kepastian dari Thailand dan Kamboja pada Minggu bahwa mereka bekerja untuk meredakan ketegangan perbatasan tersebut. Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva, yang menghadapi tekanan dari kelompok kuat "Kaus Kuning" di dalam negerinya atas penanganan masalah itu, mengatakan, "Tentara dan kementerian luar negeri kedua negara tersebut bekerja untuk memulihkan keadaan."
Komandan tentara Kamboja yang ditempatkan di Preah Vihear menyatakan, tentara Thailand dan Kamboja mengadakan pembicaraan untuk memperbaiki keadaan tersebut, meskipun ia mengingatkan bahwa suasana tetap "tegang" dan kedua pihak "masih siaga". Hubungan di antara kedua negara tetangga itu tegang sejak candi itu diberi kedudukan Warisan Dunia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Juli 2008.
Pengadilan Dunia pada 1962 memutuskan Preah Vihear milik Kamboja, walaupun pintu masuk utamanya terletak di Thailand dan wilayah 4,6 kilometer persegi di sekitar candi itu didaku kedua pihak tersebut.
Kamboja menyatakan, dua tentara dan satu warganya tewas dalam pertempuran hari Jumat, sementara Thailand menyatakan warga desa di sisi perbatasannya juga meninggal. Satu tentara Thailand tewas dalam kelanjutan bakutembak singkat pada Sabtu pagi. Media di kedua negara itu menyatakan jumlah korban bisa jauh lebih tinggi, tetapi koran Thailand menyatakan, 64 tentara Kamboja tewas. Di seberang perbatasan, dilaporkan bahwa sedikitnya 30 tentara Thailand tewas.
Ribuan orang mengungsi saat desa dikosongkan di kedua sisi perbatasan itu ketika pertempuran meletus. Tapi Somsak Suwansujarit, gubernur propinsi perbatasan Thailand Sri Sa Ket, menyatakan warga sudah mulai kembali ke rumah mereka.
Ketegangan berkobar dalam beberapa pekan belakangan setelah penangkapan tujuh warga Thailand akibat masuk secara gelap ke Kamboja pada akhir Desember. Dua dari mereka dijatuhi hukuman penjara untuk aktivitas mata-mata, dalam perkara yang menyebabkan kemarahan di kalangan nasionalis Kaus Kuning. Sekitar 5.000 massa Kaus Kuning berkumpul di luar gedung pemerintah di Bangkok, Sabtu. Mereka menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva atas masalah itu.(KOMPAS/WDN)
Berita Terkait:
ASEAN
- Wamenhan : Menhan Vietnam Tertarik Dengan CN-295
- Menhan : Industri Pertahanan Indonesia Incar Pasar ASEAN
- Laos dan Philipina Jalin Kerjasama di Bidang Industri Pertahanan dan Patroli Bersama Dengan Indonesia
- Konflik LCS, Penyebab ASEAN Memperbarui Kekuatan Alutsista
- AS Berharap Tidak Ada Perlombaan Senjata Di ASEAN
- Pengamat : Pasar Alutsista Di Asia Sangat Menggiurkan
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- Menhan : Asean Harus Bisa Damaikan Konflik Laut China Selatan
- Wamenlu AS : Rudal Balistik Korut Diarahkan Ke Australia, Indonesia Dan Filipina
- SBY: Modernisasi Alutsista Butuh Kepercayaan Antarnegara Tetangga
- Indonesia Turut Serta Dalam Perlombaan Modernisasi Alutsista Asean
- Pengamat : Internasionalisasi Ancaman dan Kesiapan Pertahanan
- Menkopolhukam : ASEAN Akan Kembangkan Industri Pertahanan Bersama
- TNI AU Sediakan Pesawat Hercules Gratis Bagi Mahasiswa Indonesia di Thailand
- 4 Pesawat Tempur F-16 dan 3 Kapal Perang Amankan KTT ASEAN
- Tentara Vietnam, Kamboja & Laos Naksir Senjata Buatan Pindad
- Pengamat : Indonesia Harus Aktif Dalam Kaloborasi Industri Pertahanan Se-ASEAN
- English News : India, Vietnam And Indonesia Potential Market Stealth Destroyer Russian
- Lihat Senjata SPR-2 Buatan Pindad, Tentara Singapura Bilang, 'Good'
- Tiga Kapal Perang TNI AL Akan Amankan KTT ASEAN
- F-16 Akan Kawal Pesawat Kepala Negara KTT ASEAN
- Indonesia dan Thailand Pererat Kerjasama Pertahanan
- English News : Philippines, Indonesia Take U.S. F-16 Decision in Stride
- Indonesia Dan Thailand Waspadai Ketegangan Di Laut China Selatan
- Panglima TNI Terima Bintang Jasa Dari Kamboja
PERBATASAN
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Kementerian PU Bangun Fasilitas untuk TNI Di Pulau Nipah
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Satu Skuadron UAV Akan Mengawasi Perbatasan
- Tank Scorpion, AMX-13 Dan MLRS Astros II Amankan Demarkasi RI-Malaysia
- Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna
- Kasum TNI: Konflik Laut Cina Selatan Rawan Potensi Ancaman
- Kemhan : Indonesia Tambah Pasukan Elit di Perbatasan
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- SBY : Pengadaan Alutsista Bukan Sekadar Menjaga Perbatasan
- Presiden : Nipah Dirancang dan Dibangun untuk Gugus Depan Pertahanan
- Pemerintah Sediakan Rp 3,9 Triliun Untuk Pembangunan Perbatasan Kalimantan
- Wamenhan Kunjungi Pulau Nipah Dan PT Palindo Batam
- Kodam Mulawarman Bangun Peluncur Roket dan Siagakan Heli Serbu Di Kaltim
- Pangdam Mulawarman : 44 Tank Leopard Akan Di Tempatkan Di Perbatasan Kalimantan
- Menhan : UAV Akan Menjadi Andalan Di Daerah Perbatasan
- TNI AD Tambah 1 Batalyon Dan Pos Pengamanan di Perbatasan Malaysia
- Satu Skuadron Heli Tempur Akan Di Tempatkan Di Nunukan
- Pangdam Mulawarman : Tank Leopard Dinilai Mampu Amankan Perbatasan
- NC-212 TNI AL Usir Pesawat CN-235 Milik Malaysia Karena Melanggar Perbatasan NKRI
- 2012, TNI AD Bentuk Satuan Tank Di Kalimantan
- Menhan : Namanya Tetangga Selalu Buat Masalah
- KSAL : TNI AL Fokuskan Amankan Laut Timur
- Wamenhan: TNI Akan Perkuat Pasukan Di Indonesia Timur Terkait Darwin
0 comments:
Post a Comment