
Setelah memiliki Flight Training Device untuk pesawat latih TB-10 Tobago, kini Puspenerbal memperoleh kembali Flight Training Device yang diberi nama NACS (Naval Aviation Combat Simulator) untuk simulasi pertempuran udara maritim bagi para penerbang pesud TNI Angkatan Laut.
Pada hari Rabu tanggal 30 Maret 2011 pukul 09.00 Wib Komandan Puspenerbal Laksma TNI H. Sipahutar, M.Sc. meresmikan Gedung NACS yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh ibu Linda Halomoan Sipahutar selanjutnya Komandan, Wadan, para Direktur Puspenerbal Danwing 1, Danwing 2 diikuti para undangan meninjau ruang simulator.
Sarana Latihan Naval Aviation Combat Simulator (NACS) dibangun dan dikembangkan sebagai simulasi taktik pertempuran pesawat udara yang sekaligus dapat difungsikan sebagai simulasi taktis operasi yang memiliki kemampuan peperangan laut meliputi peperangan permukaan atas air, peperangan
bawah air dan udara. Peralatan simulator dibangun dengan tujuan sebagai sarana latihan taktik pertempuran laut yang dirancang dapat diintegrasikan melalui platform fixed wing, rotary wing, surface ship dan submarine.
Selesai meresmikan gedung Naval Aviation Combat Simulator (NACS) pukul 10.00 Wib bertempat di Base Ops Lanudal Juanda dilaksanakan upacara likuidasi skuadron 900 yang dipimpin langsung oleh Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI H. Sipahutar, M.Sc dan dihadiri oleh para Direktur Puspenerbal, Danwing Udara 1, Danwing Udara 2, Kafasharkan Pesud, Danpuslatdiksarmil serta pejabat dijajaran Puspenerbal. Pada pelaksanaan upacara acara pokok didahului penghormatan, pemeriksaan pasukan, pembacaan Skep Danpuspenerbal, penyelubungan Tunggul Skuardron 900, penanggalan tanda jabatan dan penandatangan naskah.
Pada amanatnya Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI H. Sipahutar, M.Sc. mengatakan kepada seluruh anggota Skuadron 900 Wing Udara 1 yang telah ditetapkan sebagai anggota Fasharkan Pesud kiranya dapat segera menyesuaikan diri dengan organisasi baru dan tetap semangat dalam menjalankan tugas dengan baik. Selanjutnya kepada anggota Skuadron 900 Wing Udara 2 akan ditetapkan sebagai anggota Sathar Pesud Lanudal Tanjungpinang yang memiliki kemampuan pemeliharaan tingkat III khususnya bagi pesawat udara yang bermarkas di Wing Udara 2.
Maksud diselenggarakannya upacara likuidasi skuadron 900 Wing Udara 1 dan Skuadron 900 Wing Udara 2 merupakan implementasi dari terbentuknya organisasi Puspenerbal yang diresmikan melalui alih bina satuan-satuan penerbangan ke dalam jajaran Puspenerbal. Sebagai skuadron Pemeliharaan, Skuadron 900 telah menunjukkan kiprahnya dalam melaksanakan tugas Pemeliharaan dan Perbaikan bagi pesawat udara TNI AL baik yang bermarkas di Wing Udara 1 maupun Wing Udara 2. Dengan perubahan organisasi Disnerbal menjadi Puspenerbal, maka satuan Pemeliharaan yang dulunya oleh Skuadron 900, kini telah ditingkatkan menjadi Fasharkan Pesud yang memiliki kemampuan pemeliharaan hingga tingkat Depo, sehingga mampu melaksanakan kegiatan pemeliharaan tingkat IV secara swakelola.
Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Udara disingkat Fasharkan Pesud adalah unsur pelaksana Puspenerbal yang berkedudukan langsung di bawah Danpuspenerbal. Fasharkan Pesud memiliki tugas melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan Pesud, fasilitas pendukung serta materiel udara Puspenerbal. Dengan menjadi Fasharkan Pesud, mendatang dapat melakukan pembenahan secara internal baik yang menyangkut regulasi, ketrampilan dan kemampuan maupun kelengkapan fasilitas pemeliharaan sesuai standar yang dipersyaratkansehingga Fasharkan pesud mampu menjadi leader untuk mewujudkan program zero accident dalam keselamatan kerja.
Diakhir amanatnya Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI H. Sipahutar, M.Sc. mengucapkan terima kasih kepada seluruh mantan personel Skuadron 900 yang telah menunjukkan dedikasinya sebagai teknisi pesawat udara dengan baik dan selamat bekerja di satuan yang baru.(Puspenerbal/WDN)
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
TNI AL
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kasal Resmikan Pembangunan Submarine Training Center (STC) Di Koarmatim Surabaya
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- 2014, TNI AL Akan Kedatangan Helikopter AKS Secara Bertahap
- 2013, 37 BMP-3F Akan Diterima Marinir TNI AL
- PT DI Serahkan Tiga Heli Pesanan TNI AL
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Patroli Perbatasan, Kapal Selam KRI Cakra Singgah di Sorong
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- Kementerian Keuangan Setujui Pemusnahan Dua Kapal TNI AL
- Pangkalan Kapal Selam Akan Selasai Akhir 2013
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
- TNI AL Bangun Kapal LST Dan BCM
- TNI AL Resmikan First Steel Cutting Pembangunan LST Ketiga
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Menhan Akan Resmikan KCR Ke Tiga
- Pembentukan Tiga Armada TNI AL Selesai 2014
- Pangkalan Baru Kapal Selam di Palu Akan Beroperasi 2014
- 2013, TNI AL Akan Terima Enam Kapal Baru
Teknologi
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Nipress : 2025, Kami Supplai Baterai Untuk 18 Kapal Selam TNI AL
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- Indonesia Beli Teknologi Panser Dari Belarusia
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- PT DI Akan Produksi Simulator CN-235 Dan Super Puma
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Korsel Rilis Bom Korean GPS Guided Bomb Untuk KFX Kepada Publik
- Debat Polemik Pengembangan Pesawat Tempur KFX
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Pengamat : Israel Gagal Membuat Jet Tempur Kfir Yang Tangguh
- TNI AU Kembali Aktifkan ACMI Pekanbaru
- Departemen Pertahanan Bangun Pertahanan Cyber
- TNI Gandeng UI Untuk Mengembangkan Kapal Tanpa Awak
- Menhan : Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Akan Diproduksi Massal
- Menristek : UAV Buatan BPPT Masih Terlalu Berisik
- KSAD : Pembelian Alutsista Luar Negeri Harus Ada Alih Teknologi
- Lapan : Nozzle Roket RX-550 Masih Bermasalah
- Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT
0 comments:
Post a Comment