"Perlahan-lahan kesiapan TNI AU terus meningkat. Dari semula sekitar 30 persen, sekarang sudah lebih dari 50 persen," kata Imam di Jakarta, Sabtu (7/4). Dari data yang berhasil dihimpun Jurnal Nasional, hingga saat ini TNI AU telah memiliki 112 pesawat latih dengan 76 unit yang beroperasi.
Selain itu, sebanyak 12 unit masih dalam proses pemesanan. Untuk pesawat tempur, TNI AU memiliki 49 unit pesawat tempur yang masih beroperasi dari jumlah total 62 pesawat. Sebayak 88 unit pesawat lainnya, telah dipesan untuk memperkuat seperti 50 unit pesawat KF-X/IF-X yang merupakan kerja sama Indonesia-Korea.
Selain itu, TNI AU juga telah memesan masing-masing 16 unit T-50 Golden Eagle dam Super Tucano yang diperkirakan mulai tiba di Indonesia tahun ini. Untuk pesawat angkut, transpor dan patrol maritim, TNI AU masih mengoperasikan 69 unit dari total 88 unit yang dimiliki.
Selain itu, tiga unit pesawat CN-235 juga telah dipesan TNI AU. Sedangkan untuk jenis Helikopter dan non fixed winged aircraft, 58 unit masih dioperasikan dari jumlah total 63 unit. Tujuh unit helikopter Super Puma juga telah dipesan TNI AU sejak 1998 lalu. Dua di antaranya dipastikan KSAU tiba tahun ini.
Untuk membagi kabar baik ini, masyarakat dapat menyaksikan demonstrasi kemampuan personel TNI AU dengan pesawat-pesawatnya, Senin (9/4) di Lanud Halim Perdanakusuma. Dalam acara ini, 2.560 personel TNI AU akan melakukan demo udara, terjun payung free fall dan terjun static, display drum band Karbol AAU dan tembak reaksi, demo antiteror Denbravo Paskhas, dynamic show pesawat Helly, Individual Aerobatic 6 pesawat SU 27/30, Jupiter Aerobatic Show, dan Demo Operasi Udara.
"Demo kali ini tidak menampilkan yang pertempuran udara (air to air) karena itu sangat riskan apalagi di tengah pemukiman padat penduduk. Kami akan melakukan demo operasi udara ke darat (air to ground)," kata KSAU.(JURNAS/WDN)
Berita Terkait:
0 comments:
Post a Comment