
Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Jum’at(11/3) menerima Komisaris Utama PT. Kaltim Nitrat Indonesia Letjen TNI (Purn) Sugiyono di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut Komisaris Utama PT. Kaltim Nitrat Indonesia menyampaikan perkembangan pembangunan pabrik yang akan memproduksi ammonium nitrat, PT. Kaltim Nitrat Indonesia di Bontang, Kalimantan Timur.
Komisaris Utama PT. Kaltim Nitrat Indonesia menjelaskan PT. Kaltim Nitrat Indonesia didirikan pada tahun 2001, namun pembangunannya baru dapat dimulai pada tahun 2008. Pembangunan pabrik ammonium nitrat yang beberapa bulan lagi akan selesai tersebut dilatarbelangani karena adanya kelangkaan amunium nitrat di seluruh dunia. Kelangkaan tersebut disebabkan karena pihak China menghentikan import.
Disamping latar belakang tadi, pembangunan pabrik ini juga diharapkan akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap import ammonium nitrat dari luar negeri. “Impor kita sekarang cukup besar sekitar 150 juta ton pertahun, nanti kalau sudah berproduksi diharapkan berkurang”, jelas Komisaris Utama PT. Kaltim Nitrat Indonesia.
Lebih lanjut Komisaris Utama PT. Kaltim Nitrat Indonesia menjelaskan saat ini proses pembangunan pabrik sudah mencapai 80 persen dan diharapkan pada kuartal ke empat tahun ini pabrik sudah dapat beroperasi dan memproduksi ammonium nitrat.
Untuk persiapan operasionalisai prabrik, PT. Kaltim Nitrat Indonesia telah merekrut tenaga kerja sebanyak 160 tenaga ahli petrokimia di Indonesia, 30 persen diantaranya adalah tenaga ahli Indonesia yang bekerja di luar negeri. “Banyak yang berminat dari Qatar, Bahrain, dari Saudi Arabia pulang ke Indonesia”, tambahnya.
Menanggapi penjelasan Komisaris Utama PT. Kaltim Nitrat Indonesia, Menhan menyambut baik pembangunan pabrik ammonium nitrat tersebut, hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah khususnya Kemhan dalam mendorong pemberdayaan industri dalam negeri.
Menhan menambahkan dengan pemberdayaan industri dalam negeri maka diharapkan disamping mengurangi ketergantungan import, juga akan memperluas lapangan kerja yang pada akhirnya akan mendorong kegiatan ekonomi.
Turut mendampingi Menhan dalam kesempatan tersebut Staf Ahli Menhan Bidang teknologi dan Industri Dr. Drs. Timbul Siahaan, M.M, Dir Tekind Ditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Agus Suyarso dan Kapuskom Publik Kemhan Brigjen TNI I Wayan Midhio.(DMC/WDN)
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
Industri Pertahanan
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- PT Pindad Kewalahan Produksi Senapan Sniper Untuk Dalam Negeri
- PT DI Siap Penuhi Pesanan Pesawat Untuk Malaysia, Filipina Dan Thailand
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel
- PT Pindad Targetkan Penjualan Senilai 2 Triliun
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- BPPT Dan TNI AL Kembangan Kapal Selam 15 Dan 22 Meter
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- PT PAL Lakukan Launching Keel Laying Kapal KCR 60 M & Tug Boat
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Menhan : Industri Pertahanan Indonesia Incar Pasar ASEAN
- Wamenhan : Hasil Investigasi Terbakarnya KRI Klewang Ditunggu
- 2013, PT DI Rampungkan 18 Unit Pesawat Serta Helikopter
- November, LAPAN Akan Luncurkan Roket Pembawa Satelit Di Morotai
- Indonesia Gandeng Turki Untuk Kembangkan Tank Ringan Dan Medium
- Habibie Siap Bangun Industri Pesawat Di Batam
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- PT Pindad Segera Luncurkan Light Tank Indonesia
DEPHAN
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Menhan : Indonesia Pantau Aktivitas OPM di Inggris
- Kemhan Belum Membayar Dua Pesawat CN 295
- Menhan: Jangan Main-main dengan Negara Ini!
- Indonesia Dan Jepang Tingkatkan Kerjasama Kemitraan Strategis
- Ini Jawaban Kemhan Penyebab Tertunda Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X
- Kemhan : Pengembangan KFX Tertunda Dengan Penggantian Presiden Baru
- 2013, Kemenhan Fokus Penanggulangan Terorisme
- Wamenhan : Saya Akan Siap Tindak Anak Buahn Yang Korup
- Kemhan Dan FSMTC Rusia Bahas Kerjasama Teknik Militer
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
- Wamnehan Tinjau Kesiapan Kapal Cepat Rudal Ketiga
- Kemhan Kembali Kirim Tim Negosiasi Kapal Perang Ke Inggris
- Indonesia Berharap Kerjasama Pertahanan Dengan Rusia Semakin Erat
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Komisi I : Kami Berharap Kemhan Dan TNI AD Kaji Pembelian Apache
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Menhan: Anggaran Diblokir tak Pengaruhi Program Alutista
- Komisi I : Dana Optimalisasi Kemenhan Tak Cair, Siapa Merugi?
- Refleksi 2012, Langkah Awal Kemandirian Bangsa
- Wamenhan : Indonesia Berencanan Membuat 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim 250 Teknisi Dalam Proyek PKR Di Belanda
- Menhan : Tidak Ada Yang Mencurigakan Dalam Pengadaan Alutsista
- Strategi Kemhan Untuk Mencari Anggaran Pengadaan Alutsista
- Wamenhan Tinjau Pesawat CN-235 Di Hanggar PT DI
Senjata
- Indonesia Inginkan Jaminan Alutsista Dalam Traktat Perdagangan Senjata
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- AS Berharap Tidak Ada Perlombaan Senjata Di ASEAN
- Senjata Murah Buatan China Jadi Saingan Berat PT Pindad
- KSAD : SS-2 Buatan Pindad Mampu Mengalahkan M-16
- Wamenhan : Ada Beberapa Alasan Irak Membeli Senjata Dari Indonesia
- Jubir Kemhan : Arab Saudi Juga Akan Membeli Senjata Buatan Pindad
- Irak Tertarik Senjata Ringan Buatan PT Pindad
- Dirut Pindad : Kami Yakin Pesanan Senjata TNI Kelar Tahun Ini
- Kemhan Akan Melakukan Pengadaan Meriam Pengganti Meriam Salute Gun
- Senapan Serbu Buatan PT Pindad Semakin Memikat
- Indonesia Diberi Tegat Waktu Empat Tahun Untuk Musnahkan Ranjau
- Engineer Pindad : Senapan SS-2-V5a1 Sangat Akurat Dan Mematikan
- Asia Pasar Pengimpor Senjata Terbesar Di Dunia
- Timor Leste Tertarik Beli Senjata SS-2 Buatan Pindad
- 2012, Armed TNI AD Kedatangan Meriam 155 mm Dan MLRS
- Tentara Vietnam, Kamboja & Laos Naksir Senjata Buatan Pindad
- TNI AD Raih Juara Menembak Se-ASEAN
- Sukhoi TNI AU Dilengkapi Dengan Bom BTN- 250 Dan BCA-50 Buatan Pindad
- Korsel Tertarik Membangun Industri Senjata Di Babel
- Lubang Besar di Nunukan Ternyata Bekas Ledakan Bom TNI AL
- Lihat Senjata SPR-2 Buatan Pindad, Tentara Singapura Bilang, 'Good'
- Widodo Harjoprawito, Sang Ahli Balistik yang Pernah Jadi Penasihat Militer Bolivia
- Pangkostrad : Walaupun Meriam Sudah Tua Tapi Masih Layak Pakai
0 comments:
Post a Comment