
Padang Ekspres kemarin (16/5), berkesempatan mewancarai Kepala Staf Gugus Tempur Laut Armada Barat, Kolonel Laut (P) Ariawan, di Pelabuhan Teluk Bayur. Aksi penyelamatan menggunakan kata sandi Satgas Duta Samudera 1 2011 ini berjumlah 240 orang. Pasukan ini merupakan gabungan KRI, pasukan Gultor, Kopasus, Denjaka, Kopaska, dibantu tim pendukung dinas penerangan dan penyelaman.
Pelabuhan Teluk Bayur merupakan daratan pertama disinggahi setelah 11 hari di laut. Rencananya, mereka akan membongkar amunisi yang sebelumnya akan diantar untuk Lantamal II Padang. Setelah mengisi bekal ulang, pemantapan teknis kapal, mereka akan kembali ke markas di Jakarta.
Kolonel Ariawan mengaku tak ada halangan berarti mereka selama berlayar dari Oman menuju Indonesia. Malahan pasukan elite ini sempat menolong kapal tanker negara lain yang terancam dibajak di perairan laut Arab, usai pembebasan MV Sinar Kudus.
”Mereka minta tolong, karena kapal mereka ditembaki perahu pembajak. Kami langsung mengambil aksi cepat mendekat ke kapal tersebut. Saat kami sudah dekat, pihak kapal tanker mengatakan pembajak itu sudah semakin dekat. Akhirnya, kami memutuskan melepaskan tembakan. Mendengar tembakan dari kapal perang, perompak itu mengurungkan niatnya membajak kapal tanker itu. Sempat kami buru, namun hari sudah gelap. Dengan speed boat yang kencang pembajak itu bisa menghilang,” ujar Ariawan.
Dari beberapa anggota pasukan juga terangkum cerita menarik. Salah seorang anggota pasukan mengungkapkan, awalnya KRI Yos Sudarso rencananya memang berangkat ke Teluk Bayur mengantar amunisi dan peralatan Lantamal II Padang. Namun, karena ada peristiwa penyanderaan 20 WNI yang tak lain awak kapal MV Sinar Kudus, rencana pun berubah. Akhirnya, mereka berangkat ke Somalia.
KRI Yos Sudarso sendiri berangkat dari Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, tanggal 23 Maret bersama KRI Abdul Halim Perdana Kusumah. Sepasang fregat ini bertolak menuju Kolombo, Sri Lanka. Tanggal 29 Maret, sebuah Boeing 737 TNI AU mengangkut personel Kopassus TNI AD dan Denjaka, pasukan Intai Amfibi TNI AL. Pasukan khusus ditempatkan ke dua KRI di Sri Lanka. Perjalanan dilanjutkan ke daerah operasi 30 Maret.
Satgas mulai tanggal 5 April mulai mengumpulkan data intelijen dan pengintaian di perairan Somalia. Sewaktu di Somalia, kekuatan pasukan elite ini bertambah seiring merapatnya KRI Banjarmasin, sebuah kapal tipe landing platform dock. Kapal ini mampu mengangkut beberapa helikopter dan puluhan kendaraan tempur. KRI Banjarmasin sendiri juga berangkat dari Pelabuhan Kolinlamil, 21 April.
Pada 25 April, Satgas Duta Samudra tiba di Pelabuhan Salalah, Oman, untuk mengisi ulang perbekalan. Esoknya, Satgas Duta Samudra kembali ke daerah operasi di perairan Somalia. Lokasi MV Sinar Kudus berada di Pesisir Eyl, kampung nelayan sekaligus sarang perompak Somalia. Tepatnya, sekitar 500 mil sebelah utara Ibu Kota Mogadishu.
Sebelum operasi pembebasan sandera dimulai, perompak dengan pemilik kapal berhasil mendapat kata sepakat. Konsekuensinya pemilik kapal memenuhi tembusan perompak. Waktu itu, perompak berjumlah 80 orang tersebut berjanji 1 Mei membebaskan sandera. Pukul 06.00 waktu setempat, akhirnya satu per satu perompak turun di daerah bernama Eyl. Setelah semua perompak turun, kapal MV Sinar Kudus pun melanjutkan perjalanan.
Awalnya, menurut salah satu anggota pasukan elite AL ini, TNI sangat siap menggempur perompak itu. ”Serangan militer tidak dilakukan, karena permintaan keluarga dan para nakhoda kapal niaga. Juga, para sandera berada di tempat terpisah,” ujarnya.
Informasinya, setelah tim berada di lautan Somalia, perompak mencampur-campur tawanan mereka. Bahkan, memindah-mindahkan mereka ke kapal lainnya. Artinya, jika dilakukan serangan, belum tentu semua sandera bisa lepas dalam waktu bersamaan. ”KRI kami membayangi para bajak laut dan MV Sinar Kudus yang bergerak. Kami mengawal sampai semua bajak laut meninggalkan kapal. Kami mencegah agar jangan sampai ada kelompok bajak laut lain mengambil kesempatan,” ujarnya.
Ternyata, apa yang dikhawatirkan hampir terjadi. Baru lepas dari satu pembajak, datang perompak lainnya hendak membajak kapal MV Sinar Kudus. Pasukan TNI yang sejak berangkat sudah geram, akhirnya berinisiatif menghadang dan terjadi kontak senjata dengan perompak.
”Kami turun dengan dua sea rider (speedboat tempur, red). Kami berhadapan dengan dua boat perompak yang juga berkekuatan penuh. Terjadilah baku tembak di tengah laut. Akhirnya, kami berhasil menggagalkan pembajakan MV Sinar Kudus kedua kalinya,” ujarnya.
Salah serorang prajurit yang sudah berpengalaman di medan perang itu menegaskan bahwa mereka bukannya takut. Justru sejak awal mereka sangat bersemangat mengobrak-abrik perompak. Dalam baku tembak itu, satu boat berhasil dilumpuhkan, satunya lagi kabur.
Prajurit sudah 60 hari meninggalkan anak istri ini mengatakan, kapal perompak itu langsung mereka sita. Di dalamnya, ditemukan pakaian prajurit berpangkat letnan. Menurut informasi beredar, perompak itu kebanyakan mantan prajurit, senjata mereka juga canggih.
Di atas kapal, dengan misi membela nama negara, mereka tentu saja meninggalkan keluarga. Pasukan-pasukan terlatih ini hanya bisa menahan rindu, karena tugas utama mereka adalah mengabdi pada negara. Kadang saat ada sinyal di tengah laut, mereka mengirim pesan melalui handphone. ”Kami tidak bisa menelepon, karena sinyal hilang timbul. Biayanya juga mahal, karena satu kali SMS saja bisa kena empat ribu,” ujar salah satu prajurit lainnya.
Di atas kapal, saat ketegangan sudah mengendur, mereka tidak ada hiburan. Hanya ada gitar atau musik yang menjadi hiburan mereka. Apalagi ketika stok logistik mulai menipis, rokok habis pula. ”Ingin rasanya loncat ke laut dan berenang untuk membeli rokok,” ujarnya bercanda.(Padang Post/WDN)
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
TNI AL
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kasal Resmikan Pembangunan Submarine Training Center (STC) Di Koarmatim Surabaya
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- 2014, TNI AL Akan Kedatangan Helikopter AKS Secara Bertahap
- 2013, 37 BMP-3F Akan Diterima Marinir TNI AL
- PT DI Serahkan Tiga Heli Pesanan TNI AL
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Patroli Perbatasan, Kapal Selam KRI Cakra Singgah di Sorong
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- Kementerian Keuangan Setujui Pemusnahan Dua Kapal TNI AL
- Pangkalan Kapal Selam Akan Selasai Akhir 2013
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
- TNI AL Bangun Kapal LST Dan BCM
- TNI AL Resmikan First Steel Cutting Pembangunan LST Ketiga
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Menhan Akan Resmikan KCR Ke Tiga
- Pembentukan Tiga Armada TNI AL Selesai 2014
- Pangkalan Baru Kapal Selam di Palu Akan Beroperasi 2014
- 2013, TNI AL Akan Terima Enam Kapal Baru
Africa
- Wamenhan : Senegal Minta Fasilitas Kredit Buat Beli CN 295
- Misi Damai PBB, TNI Bawa Helikopter Mi-17V5 ke Sudan
- Afsel Ingin Bekerjasama Dengan Indonesia Dibidang Industri Pertahanan
- TNI AU Sedang Menjajaki UAV Buatan Afsel
- TNI Mendapat Medali PBB Di Kongo
- Interview Dengan Kolonel Laut A. Taufiqoerrochman Dalam Pembebasan MV Sinar Kudus
- TNI AL Siapkan Dua Opsi Pengawalan Untuk Mengatasi Perompakan
- Menhan : Dana Penyelamatan Korban Perompak Somalia Sekitar Rp 50 Miliar
- Presiden Berikan Tiga Tugas Operasi Militer Somalia
- Panglima TNI : 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia
- Video : Liputan Khusus Pembebasan MV Sinar Kudus Dari Perompak Somalia
- Pemerintah Somalia Menyuruh TNI Untuk Invasi Daerah Perompak Somalia
- Militer China Serukan Serang Markas Perompak Somalia
- Kapal Penjemput TKI Dari Arab Saudi Pun Sempat Mau Dirompak
- Liputan Khusus : Geregetan Tak Kunjung Serang Bajak Somalia, Drum pun Jadi Sasaran
- Liputan Khusus : Inilah Strategi 'Psy War' TNI Hadapi Lanun Somalia
- Liputan Khusus : Penantian 40 Hari dan 7 Jam Operasi Sinar Kudus
- Liputan Khusus : Info Intelijen Tak Akurat, TNI Batal Serang Lanun
- Liputan Khusus : TNI Sempat Sasar Kampung Bajak Laut Somalia
- Liputan Khusus : Operasi Sinar Kudus itu Dicek Langsung Presiden
- Liputan Khusus : Pemerintah Lamban Bebaskan Sinar Kudus?
- PT DI Serahkan CN 235 Ke Senegal
- TNI Sedang Menjajaki Penempatan Kapal Perang Di Perairan Somalia
- Indonesia Dan Singapura Koordinasi Dalam Pembebasan MT Gemini
0 comments:
Post a Comment