Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Batan, Hendriyanto, mengatakan, ilmu dasar penunjang kenukliran saat ini kurang diminati generasi muda. Karena itu, Batan menyelenggarakan program tersebut untuk mendorong penambahan sumber daya terkait nuklir.
"Beasiswa ini salah satu cara mendorong generasi muda mempelajari ilmu terkait kenukliran," ujarnya.
Tahun ini, Batan memberikan beasiswa kepada 18 pelajar. Mereka akan mempelajari ilmu penunjang kenukliran empat perguruan tinggi dalam negeri. Berdasarkan seleksi, satu pelajar diterima di Institut Teknologi Bandung, dua di Universitas Indonesia, empat di Universitas Gadjah Mada, dan sisanya di Sekolah Tinggi Teknik Nuklir.
"Seleksi dilakukan internal Batan dan perguruan tinggi tujuan," ujarnya.
Adapun seleksi internal Batan diikuti 140 pelajar dan menghasilkan 30 nominator. Para pelajar yang lolos seleksi internal didaftarkan ke seleksi penerimaan mahasiswa baru di empat perguruan tinggi tujuan. Hasilnya, hanya 18 dari 30 pelajar lolos seleksi.
"Mereka yang lolos seleksi perguruan tinggi akan menerima beasiswa belajar dan biaya hidup," tuturnya. (KOMPAS/WDN)
Berita Terkait:
0 comments:
Post a Comment