Demikian disampaikanMenteri Koordinator Perekonomian Hata Rajasa saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/7). “Kita sudah melakukan rapat dengan Komisi VI DPR waktu itu, dan keputusannya adalah menyelamatkan dan meningkatkan peran industri strategis kita utamanya adalah industri pertahanan yaitu Pindad, PT PAL, PT DI. Termasuk juga industri hulunya/ibunya yaitu industri baja,” ujar Hatta.
Hata mengakui, tidak berkembangnya industri strategis tersebut selama ini dikarenakan pembukuan masa lalu yang tidak bagus. Oleh karena itu, ujar Hatta industri tersebut memerlukan restrukturisasi, namun tidak hanya berhenti pada restrukturisasi keuangan. Tapi, bila dibutuhkan suatu kultur baru atau yang biasa disebut coorporate culture.
“Bukan hanya restrukturisasi keuangan saja, tapi harus ada coorporate culture yang merupakan suatu pembaharuan misi-misi korporasi,” tutur Hatta. Sementara terkait pembiayaan pemerintah ia mengatakan akan melakukan konversi utang-utang lama yang dimiliki perusahaan pelat merah tersebut.
“Utang lama akan kita konversi. Tapi ada juga yang perlu injeksi,yang tentunya disesuaikan kemampuan-kemampuan negara. Tapi saya tekankan kalau bicara korporasi harus ada corporate action yaitu bagaimana mengajak pihak-pihak swasta dengan business to business pendekatan,” tukas Hatta
“Jangan hanya bergantung pada anggaran belanja negara yang sangat terbatas itu tapi penyertaan modal dalam batas-batas tertentu diperlukan,” tambahnya.(Inilah/WDN)
Berita Terkait:
0 comments:
Post a Comment