Seoul (MIK/WDN) - Korsel Dan Indonesia pada minggu ini akan meluncurkan hasil dari kemitraan mereka yaitu mengembangkan pesawat tempur berkemampuan siluman (stealth), kata pejabat setempat pada hari senin.
Menurut pejabat Defense Acquisition Program Administration (DAPA) dibidang pertahanan dan pengadaan, kedua negara tersebut akan menandai awal hasil dari kemitraan kedua negara dalam sebuah upcara pembukaan pusat penelitian baru antara Korsel dan Indonesia pada hari selasa di Daejeon, sekitar 160 Km selatan Seoul. Noh Daerae yang merupakan Kepala DAPA dan sekretaris jendral dari kementerian pertahanan Indonesia Eris Herryanto akan menghadiri acara tersebut.
Seperti hasil kemitraan Indonesia akan menopang 20% dari biaya pengembangan awal yaitu $ 10 juta dollar dalam pengembangan proyek KF-X dengan Korsel. Pihak Indonesia telah mengirim sekitar 30 engineer yang akan bergabung dengan 100 peneliti dari Korsel dalam pembangunan proyek KF-X untuk dua tahun kedepan.
Kedua negara menandatangani kesepakatan pada awal tahun lalu dimana Indonesia sepakat melakukan pengadaan sekitar pesawat tempur 50 KF-X dan mempunyai hak dalam pembiayaan, memproduksi bersama dan pemasaran pesawat tempur. Kesepakatan secara resmi tercapai pada bulan April 2011.
"Sejak memulai hubungan diplomatik pada tahun 1973, Korsel dan Indonesia telah melakukan hubungan persahabatan di berbagai daerah di Indonesia", Ujar Noh. "secara khusus, adanya proyek KF-X disebabkan berkat kerjasama dalam
komitmen kami terhadap industri pertahanan dan pengadaan alutsista. Hal ini akan menjadi proyek strategis yang akan bertanggung jawab untuk pengembangan pertahanan dan keamanan nasional dari kedua negara".
"AU Korsel telah melakukan proyek KF-X sejak tahun 2000 untuk mengganti F-4 dan F-5 yang sudah uzur, dengan pesawat tempur yang diproduksi secara lokal dengan dilengkapi kemampuan siluman pada tahun 2020. Sebuah prototipe pesawat tempur akan dirakit pada tahun 2012" menurut DAPA.
Pada mei 2011, Indonesia telah setuju untuk pengadaan 16 pesawat latih T-50 dari Korsel, hal ini menandai ekspor pertama kalinya yang dilakukan oleh Korsel.
Kemudian pada bulan Juli, perusahaan perkapalan Korsel menjadi salah satu kandidat akhir untuk pengadaan kapal selam Indonesia, proyek tersebut ditaksir sebesar $ 1 milyar dollar.(Yonhap/WDN/MIK)
Berita Terkait:
0 comments:
Post a Comment