Dandim 1204 Sanggau, Letkol CZI Ade Heri Kurniawan, menegaskan akan selalu terdepan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI di wilayah perbatasan Kalbar. “Kita tetap yang terdepan menjaga keutuhan NKRI. Itu merupakan harga mati,” kata Ade.
Aspek pembinaan teritorial, kata dia, setiap tahun selalu melaksanakan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD). Tujuannya membuka akses jalan bagi masyarakat, sekaligus melaksanakan pembinaan dan membangkitkan kembali rasa nasionalisme warga perbatasan. Khususnya warga Entikong dan Sekayam.
“TMMD ini semakin kita tingkatkan. Untuk mengimbangi pembangunan sarana dan prasarana yang dilaksanakan pemerintah pusat dan daerah,” tegas Ade.
Prajurit TNI yang menjaga wilayah perbatasan dihadapkan dengan persoalan konvensional. Di antaranya mengenai letak tapal batas, pelintas batas, barang-barang ilegal, termasuk peredaran narkoba. “Ini menjadi tugas TNI juga. Jangan sampai keutuhan NKRI terganggu,” ungkapnya.
Soal peralatan persenjataan? Ade mengungkapkan, prajurit yang menjaga sepanjang jalur perbatasan dilengkapi berbagai peralatan dan persenjataan yang siap siaga berjaga dan melaksanakan patroli di sepanjang jalur perbatasan. “Peralatan dan persenjataan kita standar. Ada enam pos penjagaan yang kita siagakan di wilayah Kabupaten Sanggau ini,” paparnya.
TNI memang tetap bersiaga, namun alat utama sistem persenjataan (alutsista) sangat mendukung. Kondisinya saat ini sebetulnya sangat jauh tercukupi dibanding negara lain dalam menjaga kedaulatannya di perbatasan. Itu disebabkan negara lain dalam membangun perbatasan disandingkan antara aspek kesejahteraan dan pengamanan (security approach).
Raja Sanggau, Pangeran Ratu Surya Negara Drs H Gusti Arman MSi meminta pemerintah mempercepat proses pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan. Kalau infrastruktur minim, jelas ancaman disintegrasi bangsa dari masyarakat di wilayah perbatasan negara terus membayangi dari waktu ke waktu.
Arman membeberkan, wilayah perbatasan masih ditempatkan sebagai halaman belakang. Hal itu ditandai dengan minimnya sarana dan prasarana dasar. Pemerataan pembangunan memang belum dinikmati masyarakat yang berada di daerah perbatasan, bahkan terabaikan begitu saja.
“Kita tidak menginginkan terjadinya disintegrasi. Hanya dikarenakan pemerintah pusat menganggap sepele problem yang dihadapi masyarakat wilayah perbatasan,” ungkapnya.
Malaysia memanfaatkan kelemahan pemerintah sebagai kekuatan untuk merebut perhatian. Pemerintah Malaysia sudah lama berorientasi menggenjot pembangunan di wilayah perbatasan. “Implementasinya bisa dilihat di wilayah perbatasan Malaysia. Inilah yang sangat kurang diperhatikan oleh pemerintah kita,” tegas Arman.
Melihat kondisi ini Arman mengharapkan, semestinya pemerintah bergerak cepat mengatasi problem tersebut dengan memprioritaskan kesejahteraan masyarakat di perbatasan. Pemerintah melaksanakan perubahan paradigma pendekatan di daerah perbatasan.
“Selama ini kecenderungan melakukan pendekatan keamanan. “Bukan itu yang diinginkan masyarakat. Mereka merindukan pendekatan pembangunan,” tuturnya.(Harian Equator/WDN)
Berita Terkait:
PERBATASAN
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Kementerian PU Bangun Fasilitas untuk TNI Di Pulau Nipah
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Satu Skuadron UAV Akan Mengawasi Perbatasan
- Tank Scorpion, AMX-13 Dan MLRS Astros II Amankan Demarkasi RI-Malaysia
- Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna
- Kasum TNI: Konflik Laut Cina Selatan Rawan Potensi Ancaman
- Kemhan : Indonesia Tambah Pasukan Elit di Perbatasan
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- SBY : Pengadaan Alutsista Bukan Sekadar Menjaga Perbatasan
- Presiden : Nipah Dirancang dan Dibangun untuk Gugus Depan Pertahanan
- Pemerintah Sediakan Rp 3,9 Triliun Untuk Pembangunan Perbatasan Kalimantan
- Wamenhan Kunjungi Pulau Nipah Dan PT Palindo Batam
- Kodam Mulawarman Bangun Peluncur Roket dan Siagakan Heli Serbu Di Kaltim
- Pangdam Mulawarman : 44 Tank Leopard Akan Di Tempatkan Di Perbatasan Kalimantan
- Menhan : UAV Akan Menjadi Andalan Di Daerah Perbatasan
- TNI AD Tambah 1 Batalyon Dan Pos Pengamanan di Perbatasan Malaysia
- Satu Skuadron Heli Tempur Akan Di Tempatkan Di Nunukan
- Pangdam Mulawarman : Tank Leopard Dinilai Mampu Amankan Perbatasan
- NC-212 TNI AL Usir Pesawat CN-235 Milik Malaysia Karena Melanggar Perbatasan NKRI
- 2012, TNI AD Bentuk Satuan Tank Di Kalimantan
- Menhan : Namanya Tetangga Selalu Buat Masalah
- KSAL : TNI AL Fokuskan Amankan Laut Timur
- Wamenhan: TNI Akan Perkuat Pasukan Di Indonesia Timur Terkait Darwin
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
TNI
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
0 comments:
Post a Comment