“Di sini ada kompi dan koramil. Tentu saya datang bertemu dengan Bupati Bengkayang untuk menitipkan anak-anak saya,” kata Erwin kepada Equator ditemui di Kantor Bupati Bengkayang, Selasa (31/1).
Erwin menjelaskan, kedatangannya ke Bumi Sebalo juga membicarakan pengembangan satuan-satuan baru Kodam XII Tanjungpura di Kabupaten Bengkayang. Apalagi 2012 ini ada rencana akan membangun satuan kavaleri.
“Kabupaten Bengkayang menjadi salah satu pilihan untuk penempatan satuan tersebut. Mudah-mudahan pertemuan terakhir dengan Bupati Bengkayang, Pemda Bumi Sebalo mendukung rencana membangun batalion kavaleri tersebut,” harap Erwin.
Erwin melanjutkan, titik pastinya lokasi tersebut akan dibicarakan antara stafnya dengan staf Bupati Bengkayang. Menyikapi rumor tidak adanya kesepakatan antara Pemda Bengkayang dengan TNI mengenai tukar guling Kompi Senapan C 641 Beruang yang berada di Jalan Sanggau Ledo, Erwin mengatakan belum membicarakan hal tersebut.
“Tetapi yang jelas, saya sebagai panglima akan mendukung program Pemda Bengkayang apabila ada program penataan kota untuk Bumi Sebalo,” tegasnya.
Mengenai tempat atau lokasi satuan kavaleri, akan dibicarakan kedua staf Bupati Bengkayang dan Kodam XII Tanjungpura. Ada beberapa titik yang sesuai dengan tata ruang wilayah Kabupaten Bengkayang. Ia berharap seluruh elemen masyarakat Bumi Sebalo mendukung adanya satuan baru kelak.
Bupati Bengkayang Suryadman Gidot mengatakan selaku warga negara yang baik, harus meningkatkan dan mempertahankan kedaulatan NKRI. Maka dari itu, Gidot tetap mendukung dibangunnya kavaleri. Dengan adanya batalion setingkat kavaleri, minimal 600 prajurit yang berbelanja di kabupaten ini, tentunya perputaran uang akan semakin lancar.
“Strategi pertahanan negara, kita semakin merasa aman karena telah dilindungi oleh 600 TNI. Kita telah membantu menyiapkan tanah. Saat ini sedang dianalisis dan tidak jauh dari Kota Bengkayang. Paling jauh ya… radiusnya di Desa Magmagan Kecamatan Lumar,” ungkap Gidot.
Mengenai tukar guling Kompi Senapan C 641 Beruang yang berada di Jalan Sanggau Ledo, Gidot menegaskan bukan tidak ada kesepakatan dan butuh proses. Kesepakatan sudah barang tentu harus dipahami, TNI tak akan melepas apabila tidak sesuai dengan peruntukannya.
Apabila tukar guling kelaknya sukses, Gidot mengungkapkan akan diperuntukkan untuk penataan Kota Bengkayang. Karena kota sekarang ini sudah terlalu sempit, realitas yang terjadi saat ini, semua orang semua mau membangun, baik itu di pinggir jalan maupun pinggir sungai.
“Kalau mau Bengkayang lebih tertib, harus pengembangan kota. Untuk penataan kota, secara perlahan akan kita bicarakan bersama TNI. Apabila ada lahan yang lebih luas untuk pengembangan kota kan lebih baik,” ujar Gidot. (EQUATOR News/WDN)
Berita Terkait:
TNI AD
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- Pindad Pasok 82 Anoa TNI AD Sebesar Rp. 800 Miliar
- Menhan : TNI AD Ajukan 6 Triliun Untuk Pengadaan Helikopter Apache
- KSAD : Harga BBM naik, TNI AD tunda beli Helikopter Apache
- TNI AD Berencana Membeli Rudal Javelin
- Kasad Resmikan Penggunaan Area Latihan Militer TNI Di Simalungun
- Pengamat : Pengadaan MBT Leopard Tingkatkan Posisi Tawar Indonesia
- Pengamat : Kehadiran MBT Leopard Jangan Timbulkan Kesalahpahaman Tetangga
- KSAD : 100 Tank Leopard Dari Jerman Akan Tiba Tahun Ini
- Menhan: Beli 114 tank Leopard, Indonesia dapat 50 tank
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Misi Damai PBB, TNI Bawa Helikopter Mi-17V5 ke Sudan
- Kemhan Kirim Tim Khusus untuk Pembelian Helikopter Apache
- MBT Leopard TNI AD Akan Tiba Oktober 2013
- Menhan Bantah Batal Beli Helikopter Apache
- Tubagus : Batal Beli Apache, Indonesia Beli Heli Buatan PTDI
- PT DI Serahkan Pesanan 6 Helikopter Bell TNI AD Lebih Cepat Dari Jadwal
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- Pengamat : Pengadaan Black Hawk Lebih Rasional
- DPR Setujui Anggaran Alutsista 14 Triliun Untuk TNI AD
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- KASAD : Indonesia Beli Leopard, Agar Tidak Dilecehkan Negara Tetangga
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
0 comments:
Post a Comment