Pantauan VIVAnews, sejumlah pengunjung mengabadikan lewat kameranya, tank yang baru saja didatangkan ini. Dari sales promotion girls, mahasiswa, sampai anggota TNI antusias berpose di depan tank yang memiliki bobot 62 ton tersebut.
Tank berkecepatan maksimal 72 km/jam ini bisa membawa empat kru di dalamnya. Tank ini juga cocok berjalan di berbagai medan, baik aspal maupun tanah.
Tank kelas berat ini dilengkapi dengan persenjataan, seperti 1 x Rheinmetall 120 mm L55 smoothbore gun, 1 x coaxial 7.62 mm machine gun, dan 1 x 7.62 mm anti-aircraft machine gun.
Berdasarkan literatur pertahanan, Tank Leopard Revolution ini memiliki laras lebih pendek sekitar 1,3 meter dari Tank Leopard jenis terbaru 2A6. Namun, laras tersebut dapat dimodifikasi hingga menyerupai Tank Leopard 2A6.
Upgrade konten lokal
Kedatangan Tank Leopard RI ini tentu menambah kekuatan militer TNI, khususnya Angkatan Darat. Karenanya, Pemerintah Indonesia, melalui PT Pindad Persero akan segera mengupgradenya dengan konten-konten lokal.
Hal itu dipastikan setelah Kementerian Pertahanan RI menandatangani nota kesepakatan atau memorandum of understanding (MoU) dengan perusahaan Jerman yang memproduksi Tank Leopard Revolution ini, yakni Rheinmetall Landsysteme. Kemenhan dalam penandatanganan ini diwakilkan oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan, Mayor Jenderal Ediwan Prabowo, sedangkan Rheinmetall diwakili oleh Managing Director, Harald Westermann.
Penandatanganan MoU dilakukan di sela-sela pameran Indo Defence hari kedua ini berlangsung. "Ini sebagai komitmen kita untuk melakukan alih teknologi bagi setiap alutsista yang dibeli dari luar negeri," kata Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro usai menyaksikan penandatanganan kesepakatan bersama.
MoU antara Kemenhan dan Rheinmetall ini untuk menyepakati pembelian Tank Leopard, Tank Marder 1A3, dan sejumlah tank pendukung lainnya. Khusus Tank Leopard, pembelian tank kelas berat itu dikarenakan Indonesia masih berkutat pada Light Tank atau tank kelas ringan.
"Selama ini kita belum punya tank berat dan tank medium. Kita baru punya tank ringan," kata Purnomo.
Kesepakatan itu juga tak hanya soal pembelian, tetapi juga kerja sama untuk pemeliharaan Tank Leopard. Pemeliharaan itu pun dipercayakan ke PT Pindad, Bengkel Pusat TNI AD, dan Balitbang TNI AD.
Menurut Ediwan Prabowo, dengan adanya kesepakatan ini, PT Pindad akan mendapatkan workshop tentang pemeliharaan dan perbaikan Tank Leopard. Tak hanya itu, Rheinmetall juga memberi kesempatan PT Pindad untuk mengupgrade Tank Leopard dengan konten-konten lokal. Di antaranya plat baja, sepatu atau rantai roda Tank.
"Pihak Rheinmetall juga akan mempercayakan PT Pindad untuk improvisasi menggunakan konten lokal. Tentu sifatnya masih yang ringan-ringan. Ke depan semoga PT Pindad juga bisa membuat laras meriam Leopard," ujar dia.
Ediwan berharap, kontrak kerja sama dengan Rheinmetall bisa diselesaikan pada November 2012 ini. Hal itu bertujuan agar pada 2014 mendatang, semua Tank Leopard yang dipesan sudah ada di Indonesia.
Meski demikian, Ediwan tidak berbicara mengenai berapa jumlah persis Tank Leopard yang dipesan. Ia beralasan, Kemenhan dan Rheinmetall masih dalam tahap negosiasi.
"Yang jelas, TNI Angkatan Darat sebagai pengguna membutuhkan dua batalyon tank berat," katanya.
Selain dengan Rheinmetall, pada kesempatan ini Kemenhan juga menandatangani MoU dengan Avirbrus Industria Aerospacial Brazil. Kesepakatan dengan Avibrus ini terkait pembelian Multi Launcher Rocket System atau peluncur roket multilaras. Roket ini juga akan digunakan oleh TNI Angkatan Darat.
Seperti diketahui, Kemenhan menganggarkan US$280 juta untuk pembelian tank kelas berat dengan pengadaannya dilakukan bertahap dari 2012, 2013, hingga semester pertama 2014. (Vivanews/WDN)
Berita Terkait:
PINDAD
- PT Pindad Kewalahan Produksi Senapan Sniper Untuk Dalam Negeri
- Pindad Pasok 82 Anoa TNI AD Sebesar Rp. 800 Miliar
- PT Pindad Targetkan Penjualan Senilai 2 Triliun
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- PT Pindad Segera Luncurkan Light Tank Indonesia
- Irak Berminat Pesan 500 Panser Buatan PT Pindad
- Wamenhan : PT Pindad Terima Order Dari Kemhan Senilai Rp. 2 Triliun
- Birokrasi, Inefiensi dan Impor Hadang Laju Kemajuan PT PINDAD
- ST Kinetics Dan PT Pindad Kembangkan Terrex RSTA
- Presiden Beri Nama Rantis Buatan Pindad Dengan Komodo
- Senjata Murah Buatan China Jadi Saingan Berat PT Pindad
- PT Pindad : Untuk Tahap Pertama Sparepart Leopard Di Suplay Oleh Jerman
- PT Pindad : Kami Mampu Memproduksi Anoa 80 Unit Per Tahun
- PT Pindad Berencana Mengembangkan Medium Tank
- PT Pindad : Irak Masih Melakukan Penjajakan Dan Negosiasi Anoa
- Dirut Pindad: Kami Siap Rawat Tank Leopard
- KSAD : SS-2 Buatan Pindad Mampu Mengalahkan M-16
- Tambahan Modal Tidak Cair, PT Pindad Surati Menteri BUMN
- Sekilas Wawancara Dirut PT Pindad Kesuksesan Pindad Di Pasar Global
- Dirut Pindad : Timor Leste Pesan Panser dari Pindad
- PM Irak Kagumi Panser Anoa Pindad
- Irak Tertarik Senjata Ringan Buatan PT Pindad
- Dirut Pindad : Kami Yakin Pesanan Senjata TNI Kelar Tahun Ini
- English News : Pindad Will Begin Production Armored Fighting Vehicle in 2014
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
Industri Pertahanan
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- PT Pindad Kewalahan Produksi Senapan Sniper Untuk Dalam Negeri
- PT DI Siap Penuhi Pesanan Pesawat Untuk Malaysia, Filipina Dan Thailand
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel
- PT Pindad Targetkan Penjualan Senilai 2 Triliun
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- BPPT Dan TNI AL Kembangan Kapal Selam 15 Dan 22 Meter
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- PT PAL Lakukan Launching Keel Laying Kapal KCR 60 M & Tug Boat
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Menhan : Industri Pertahanan Indonesia Incar Pasar ASEAN
- Wamenhan : Hasil Investigasi Terbakarnya KRI Klewang Ditunggu
- 2013, PT DI Rampungkan 18 Unit Pesawat Serta Helikopter
- November, LAPAN Akan Luncurkan Roket Pembawa Satelit Di Morotai
- Indonesia Gandeng Turki Untuk Kembangkan Tank Ringan Dan Medium
- Habibie Siap Bangun Industri Pesawat Di Batam
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- PT Pindad Segera Luncurkan Light Tank Indonesia
TANK
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- Juli, TNI AD Akan Diperkuat IFV Marder Dari Jerman
- 2013, 37 BMP-3F Akan Diterima Marinir TNI AL
- Doosan DST Kirim Tarantula 6x6 Kepada Indonesia
- Menhan: Leopard RI Pesanan Sudah Disesuaikan dengan Kondisi Tropis
- Pengamat : Pengadaan MBT Leopard Tingkatkan Posisi Tawar Indonesia
- Pengamat : Kehadiran MBT Leopard Jangan Timbulkan Kesalahpahaman Tetangga
- KSAD : 100 Tank Leopard Dari Jerman Akan Tiba Tahun Ini
- Indonesia Gandeng Turki Untuk Kembangkan Tank Ringan Dan Medium
- Menhan: Beli 114 tank Leopard, Indonesia dapat 50 tank
- Parlemen Jerman Setujui Penjualan 100 Tank Leopard Ke Indonesia
- PT Pindad Segera Luncurkan Light Tank Indonesia
- MBT Leopard TNI AD Akan Tiba Oktober 2013
- Menlu Belanda Sempat Larang Penjualan Tank Leopard Ke Indonesia
- Indonesia Tertarik Tank Leopard Dan Kerjasama Perkapalan Spanyol
- KASAD : Indonesia Beli Leopard, Agar Tidak Dilecehkan Negara Tetangga
- Kemhan Akhirnya Resmi Membeli Tank Leopard Ri
- Tank Scorpion, AMX-13 Dan MLRS Astros II Amankan Demarkasi RI-Malaysia
- Rusia Tawarkan kerjasama Pembuatan Tank Ringan Kepada Indonesia
- Korsel Tawarkan Kerjasama Medium Tank Kepada Indonesia
- Akhirnya Pemerintah Tandatangani Pengadaan Tank Leopard Dengan Rheinmetall
- Leopard Revolution Jadi Primadona Di IndoDefence 2012
- Pengamat : Punya Alutsista Baru, Doktrin Pertahanan Perlu Disesuaikan
0 comments:
Post a Comment