
Jakarta - Pembentukan penjaga perairan atau coast guard masih dalam pengkajian. Pasalnya, pembentukan pasukan itu masih berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, yang hanya mencakup pengamanan pelayaran semata.
”Padahal, fungsi coast guard itu untuk pengamanan laut dalam aspek yang lebih luas,” kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Rabu (5/1) di Jakarta, seusai menghadiri perayaan ulang tahun keempat Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla).
Karena itu, saat ini sedang dilakukan pengkajian antara Kemenko Polhukam dan Kementerian Perhubungan.
Kajian itu untuk menemukan bentuk pasukan penjaga perairan yang paling bagus. ”Ini, kan, tidak mudah. UU harus direvisi DPR. Jadi, harus matang dulu di internal, baru diubah di DPR,” kata Djoko lagi.
Kepala Pelaksana Harian Bakorkamla Laksamana Madya Didik Heru Purnomo mengatakan, untuk masa mendatang, masalah keamanan di laut bersifat lebih menyeluruh. Keamanan tidak saja berhubungan dengan pelayaran, tetapi ada juga tindak pidana khusus, pencemaran, search and rescue (SAR), dan imigran gelap. ”Jadi, harus ada sinkronisasi koordinasi keamanan,” katanya.
Selain itu, ada perkembangan global yang harus dicermati. Di Amerika Serikat, misalnya, penjaga perairan berkembang menjadi angkatan bersenjata kelima yang urusannya total berkaitan dengan militer. Bentuk untuk Indonesia kini masih dicari.
Tentang batas waktu, menurut Didik, harus dilaksanakan sebelum akhir 2011. Hal ini sesuai amanat UU Pelayaran yang disahkan tahun 2008. ”UU mengamanatkan, coast guard harus dibentuk tiga tahun setelah UU Pelayaran disahkan,” katanya.
Soal teknis hukum, Didik menyatakan, ia menyerahkan kepada Menko Polhukam. Yang jelas, substansi penjaga perairan akan lebih daripada keamanan pelayaran. Pasalnya, ancaman di laut lebih luas dan membutuhkan sinkronisasi koordinasi. ”Walau tidak ada di Indonesia, perompakan dan pembajakan sekarang banyak yang memakai alat militer,” imbuhnya.
Didik menyatakan optimistis bisa memenuhi target penyelamatan potensi kerugian negara sebesar Rp 400 miliar selama tahun 2011. Jumlah tersebut berarti hampir tiga kali lipat daripada hasil yang diperoleh selama 2010, yaitu Rp 150 miliar.
Pasukan Katak
Secara terpisah, Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut (AL) membutuhkan perlengkapan modern. Panglima Armada Barat TNI AL Laksamana Muda Hari Bowo di Tanjung Pasir, Tangerang, Selasa, menjelaskan, dia akan menyampaikan permintaan Kopaska kepada Mabes TNI.
”Kami akan ajukan sesuai skala prioritas dan kekuatan operasional minum agar terpenuhi,” kata Hari Bowo.(KOMPAS/WDN)
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
TNI AL
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kasal Resmikan Pembangunan Submarine Training Center (STC) Di Koarmatim Surabaya
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- 2014, TNI AL Akan Kedatangan Helikopter AKS Secara Bertahap
- 2013, 37 BMP-3F Akan Diterima Marinir TNI AL
- PT DI Serahkan Tiga Heli Pesanan TNI AL
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Patroli Perbatasan, Kapal Selam KRI Cakra Singgah di Sorong
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- Kementerian Keuangan Setujui Pemusnahan Dua Kapal TNI AL
- Pangkalan Kapal Selam Akan Selasai Akhir 2013
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
- TNI AL Bangun Kapal LST Dan BCM
- TNI AL Resmikan First Steel Cutting Pembangunan LST Ketiga
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Menhan Akan Resmikan KCR Ke Tiga
- Pembentukan Tiga Armada TNI AL Selesai 2014
- Pangkalan Baru Kapal Selam di Palu Akan Beroperasi 2014
- 2013, TNI AL Akan Terima Enam Kapal Baru
Kapal Patroli
- PT PAL Lakukan Launching Keel Laying Kapal KCR 60 M & Tug Boat
- Komisi I : Rudal C-705 Akan Dikembangkan Di Indonesia
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Palindo Kerjakan Kontrak KCR Keempat
- Menhan Akan Resmikan KCR Ke Tiga
- Wamnehan Tinjau Kesiapan Kapal Cepat Rudal Ketiga
- 2013, TNI AL Akan Terima Enam Kapal Baru
- Akhir Tahun, TNI AL Akan Mendapatkan KCR Ketiga
- KSAL : TNI AL Meminta Pemerintah Untuk Memperbanyak KCR
- TNI AL Kirim KRI Clurit-641 Dalam Latgab SEACAT
- Dispen TNI AL : Di Laut Kita Kalah Karena Kondisi BBM
- Wamenhan Kunjungi Pulau Nipah Dan PT Palindo Batam
- PT. PAL Indonesia Bangun 3 Unit Kapal KCR 60 M Pesanan TNI AL
- Palindo Akan Resmikan KRI Kujang Pada November 2012
- Bakorkamla Akan Luncurkan Kapal Patroli Buatan Palindo
- TNI AL Berencana Beli Kapal Ragam Class Ex- Brunai Merupakan Solusi Instan Dalam Pengadaan Kapal Perang
- KCR Akan Menggunakan C-705 Karena Jangkauan Dan Akurasinya Lebih Baik
- Menhan : Sampai Tahun 2014, Kita Akan Buat 14 KCR 40-60
- Update : Menhan Resmikan KRI Kujang 642
- PT Palindo Marine Shipyard Serahakan KRI Kujang-642 Kepada TNI AL
- KRI Kujang - 642 Akan Memperkuat Armada TNI AL
- Hingga 2024, KCR Akan Diproduksi 24 Unit
- BNPP Mengusulkan Anggaran Perbatasanan Sebesar Rp. 5 Triliun
- Rudal C-705 Akan Digunakan Di Kapal Cepat Rudal TNI AL
- Indonesia Dan Korsel Kerjasama Dalam Pembuatan 9 Unit KCR 70 Dan 22 Tarantula
0 comments:
Post a Comment