
Kupang - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meninjau Satuan Radar (Satrad) 241 TNI AU, Senin (7/2) di Buraen, Nusa Tenggara Timur. Peninjauan tersebut dilakukan disela – sela kujungannya selama lima hari dalam rangka mendampingi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangkaian kunjungan ke Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Turut mendampingi Menhan dalam kunjungan tersebut antara lain Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Renhan Kemhan) Marsda TNI Bongas Silaen dan Direktur Wilayah Pertahanan Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan (Dir Wilhan Ditjen Strahan) Kemhan Laksma TNI Susetyo.
Dalam peninjauan tersebut, Menhan dan rombongan diterima Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) IV Marsma TNI M. Syaugi S.Sos beserta jajaran Satrad 241 TNI AU.
Menhan menyampaikan bahwa kunjungannya ke NTT kali ini dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung kesiapan dan kesiagaan Satrad 241 TNI AU sekaligus berinteraksi langsung dengan para prajurit yang bertugas di daerah perbatasan.
Menurut Menhan keberadaan radar sangat penting dalam rangka mendukung kekuatan pertahanan negara khususnya di wilayah perbatasan. Radar menjadi sebuah pagar dalam menghadapi berbagai upaya infiltrasi yang ingin masuk ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, lebih lanjut Menhan mengungkapkan bahwa saat ini Kemhan juga tengah memikirkan agar seluruh wilayah NKRI dapat dipagari dengan satu kesatuan radar elektronik antara radar laut dan udara yang kompatible. Sehingga radar-radar yang sudah ada menjadi suatu satu kesatuan pagar untuk menghadapi apapun infiltrasi yang masuk ke wilayah NKRI.
Kesejahteraan Prajurit di Perbatasan
Selain membahas tentang kesiapan dan kesiapsiagaan Satrad 241 TNI AU, dalam kunjungannya tersebut Menhan juga menanyakan tentang keadaan para prajurit yang bertugas di Satrad 241 TNI AU. Menhan menanyakan langsung kepada para prajurit tentang penerimaan tunjangan kinerja (remunerasi) dan tunjuangan khusus pengamanan perbatasan.
Menhan menegaskan bahwa mulai tahun 2010 merupakan tahun kesejahteraan dimana pemerintah telah memperhatikan peningkatan kesejahteraan prajurit TNI dan PNS melalui pemberian tunjangan kinerja dan tunjangan khusus bagi prajurit TNI yang melaksanakan tugas pengamanan perbatasan.
Selain itu, lebih lanjut Menhan mengatakan bahwa bentuk dari peningkatan kesejahteraan lainnya adalah terkait dengan kesehatan prajurit beserta keluarganya. Menhan menegaskan bahwa tahun lalu telah ditandatangani MoU antara Menteri Pertahanan dan Menteri Kesehatan, dimana MoU tersebut menegaskan para prajurit TNI dan PNS beserta keluarganya dapat berobat ke Pukesmas dan Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat.
“Sudah ada MoU antara Menhan dengan Menkes, jadi apabila ada hal-hal yang diperlukan dan mungkin apabila tidak dapat ditangani oleh Rumah Sakit di lingkungan TNI, maka dapat dirujuk ke Rumah Sakit Daerah dan Rumah Sakit lain di luar TNI atau di Pukesmas”, jelas Menhan.
Lebih lanjut Menhan menjelaskan, dengan MoU tersebut dimungkinkan para prajurit TNI dan PNS mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama di Pukesmas maupun di Rumah Sakit Umum milik pemerintah lainnya, ini sangat penting terutama bagi prajurit beserta keluarganya yang bertugas di daerah perbatasan yang jauh dari akses pelayanan kesehatan.
Pada kesempatan tersebut Menhan mengharapkan kepada para prajurit di jajaran Satrad 241 TNI AU untuk terus meningkatkan profesionalismenya. Disampaing itu, Menhan atas nama pemerintah juga menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada para prajurit yang bertugas di Satrad 241 TNI AU yang telah menunjukan pengabdiannya sebagai prajurit kepada bangsa dan negara.
“Saya atas nama permerintah mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas tugas saudara, disini memang terpencil tetapi ini adalah wujud pengabdian prajurit kepada bangsa dan negara” ungkap Menhan kepada para prajurit di jajaran Satrad 243 TNI AU.
Selain meninjau Satrad 241 TNI AU, pada hari yang sama Menhan juga memberikan kuliah umum kepada Mahasiswa Univeritas Katolik Widya Mandira, Kupang. Disampingi itu, Menhan akan melakukan peninjauan ke Pulau Dana Rote, Selasa (8/2).(DMC/WDN)
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
TNI AU
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Lanud Supadio Dilengkapi Dengan Rudal QW 3
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Pesawat Tanpa Awak Tiba Akhir 2013
- TNI AU Tolak Lanud Iswahyudi Untuk Kepentingan Sipil
- Status Lanud Pekanbaru & Pontianak Jadi Kelas A
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Jupiter Aerobatic Team (JAT) Dan Team Dynamic Pegasus Akan Tampil Di HUT TNI AU
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Pesawat Antonov Kembali Kirim Empat Mesin Pesawat Sukhoi TNI AU
- Super Tucano Lakukan Ujicoba Pengeboman Di Lumajang
- Dua SU-30 MK2 Sudah Tiba Di Makassar
- Jupiter Aerobatic Team TNI AU Akan Tampil Di Malaysia
- Besok, Dua Pesawat Tempur Sukhoi Tiba Di Lanud Hassanudin
- KSAU Terima Kunjungan Dubes Korsel
- TNI AU Kirim Enam Pilot Untuk Pelatihan Pesawat T-50 Dan TA-50
- 2013, Anggaraan TNI AU Naik 8,3 Persen
- TNI AU Bentuk Satgas Untuk Menangani Kecelakaan Hawk 100
PERBATASAN
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Kementerian PU Bangun Fasilitas untuk TNI Di Pulau Nipah
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Satu Skuadron UAV Akan Mengawasi Perbatasan
- Tank Scorpion, AMX-13 Dan MLRS Astros II Amankan Demarkasi RI-Malaysia
- Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna
- Kasum TNI: Konflik Laut Cina Selatan Rawan Potensi Ancaman
- Kemhan : Indonesia Tambah Pasukan Elit di Perbatasan
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- SBY : Pengadaan Alutsista Bukan Sekadar Menjaga Perbatasan
- Presiden : Nipah Dirancang dan Dibangun untuk Gugus Depan Pertahanan
- Pemerintah Sediakan Rp 3,9 Triliun Untuk Pembangunan Perbatasan Kalimantan
- Wamenhan Kunjungi Pulau Nipah Dan PT Palindo Batam
- Kodam Mulawarman Bangun Peluncur Roket dan Siagakan Heli Serbu Di Kaltim
- Pangdam Mulawarman : 44 Tank Leopard Akan Di Tempatkan Di Perbatasan Kalimantan
- Menhan : UAV Akan Menjadi Andalan Di Daerah Perbatasan
- TNI AD Tambah 1 Batalyon Dan Pos Pengamanan di Perbatasan Malaysia
- Satu Skuadron Heli Tempur Akan Di Tempatkan Di Nunukan
- Pangdam Mulawarman : Tank Leopard Dinilai Mampu Amankan Perbatasan
- NC-212 TNI AL Usir Pesawat CN-235 Milik Malaysia Karena Melanggar Perbatasan NKRI
- 2012, TNI AD Bentuk Satuan Tank Di Kalimantan
- Menhan : Namanya Tetangga Selalu Buat Masalah
- KSAL : TNI AL Fokuskan Amankan Laut Timur
- Wamenhan: TNI Akan Perkuat Pasukan Di Indonesia Timur Terkait Darwin
Radar
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Bakorkamla : Radar Keamanan Laut Belum Terintegrasi Penuh
- Lanud Abdul Saleh Dilengkapi Move Weather Radar Buatan Jerman
- Radar Mutakhir Memonitor di Ujung Timur Kalimantan
- Eks.KSAU : Kedaulatan Udara RI Masih Lemah
- KSAU : 1,5 Tahun Kedepan TNI AU Kedatangan Berbagai Pesawat Tempur Dan Radar
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- Panglima TNI : Radar RI Sulit Deteksi Benda Dengan Terbang Rendah
- Pengamat : Indonesia Minimal Butuh 300 Radar
- China Tawarkan Radar Maritim ke Indonesia Senilai Rp. 1,5 Triliun
- Komisi I : Waspadai Bantuan Radar Dari AS
- Menhan : Radar Militer Dan Radar Sipil Saling Melengkapi
- TNI Segera Tempatkan Radar Baru di Manokwari Dan Morotai
- KSAU Resmikan Satuan Radar Timika
- Indonesia Menunjuk Israel Untuk Mengintegrasikan Airborne Early Warning Di Pesawat C-295
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Kebangkan Radar NASRI
- Kohanudnas Tambah Satuan Radar di Wilayah Timur Indonesia
- TNI AU Akan Bentuk Lima Skuadron Baru
- Kasau : TNI AU Targetkan Pasang 32 Radar Hingga 2024
- KSAU : TNI-AU Prioritaskan Pemantaun Udara Di Indonesia Timur
- KSAU Resmikan Satuan Radar Baru Di Saumlaki, Maluku
- Menhub Akan Melakukan Pengadaan Radar Bandara Yang Memiliki Jangkauan Sampai Australia
- AS Hibahkan Sistem Pertahanan Senilai US$57 Juta Kepada TNI AL
- Penemu Rada Mini Berkunjung Ke AUU
- Bandara Timika Belum Bisa Didarati Pesawat Sukhoi TNI AU
0 comments:
Post a Comment