Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Suparno, menyatakan, "Pembangunan kekuatan pokok minimum sudah menjadi program TNI AL dan kami harapkan sudah bisa dicapai pada 2014." Dia menyatakan hal itu seusai serah terima dua pejabat teras TNI-AL.
Banyak yang harus disiapkan dan dibeli dalam daftar panjang keperluan arsenal minimum TNI-AL itu. Di antaraya sejumlah kapal selam memperkuat dua kapal selam kelas Cakra tipe 209/1300 buatan galangan kapal Howaldts Werke, Kiel, Jerman.
Kapal-kapal kelas Parchim eks Jerman Timur hasil pengadaan pada dasawarsa '90-an juga termasuk dalam daftar yang harus diremajakan. Masih ada lagi calon pengganti KRI Dewaruci, kapal layar tiang tinggi tipe Barkentin buatan galangan kapal Stulcken and Sohns, Hamburg, 58 tahun lalu.
Kapal layar ini adalah kapal latih bagi kadet-kadet TNI-AL sejak 1954 dan telah melahirkan ribuan perwira pertama TNI-AL.
Menurut Suparno, keterbatasan anggaran yang didapat dari pemerintah, membuat TNI-AL kesulitan memenuhi kebutuhan sistem kesenjataan secara optimal untuk mendukung tugas-tugas operasional.
"Dengan anggaran yang terbatas, kami harus pandai-pandai menyiasati kondisi itu. Meskipun umurnya sudah tua, tetap digunakan dan ditingkatkan," katanya.
Untuk 2012, pemerintah menetapkan alokasi anggaran sebanyak Rp67 triliun untuk kepentingan pertahanan negara. Jumlah itu masih dibagi lima, yaitu untuk Kementerian Pertahanan, Markas Besar TNI, TNI-AL, TNI-AU, dan TNI-AD. Beberapa tahun lalu, jumlah dana dari APBN itu cuma berkisar Rp41 triliun saja.
Kendati dengan kekuatan pokok minimum, Suparno menegaskan, TNI-AL tetap bersikap profesional dan siap mengemban tugas mengamankan wilayah kedaulatan Indonesia.
"Dengan letak geografis Indonesia yang sangat strategis dan dikelilingi wilayah perairan, TNI-AL memang dituntut memiliki kekuatan yang handal dan tangguh," ujarnya.
Sementara itu, jabatan Pangarmatim diserahterimakan dari Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto kepada Laksamana Muda TNI Ade Supandi yang sebelumnya menjabat Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL).
Sedangkan posisi Gubernur AAL yang ditinggalkan Laksda TNI Ade Supandi, dipegang Laksamana Pertama TNI Agus Purwoto yang sebelumnya Wakil Asisten Operasional Panglima TNI.
Upacara itu dihadiri sejumlah pejabat sipil dan militer, di antaranya Gubernur Jatim Soekarwo, Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Gatot Nurmantyo, Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko, dan mantan KSAL Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh.(ANT/WDN)
Berita Terkait:
ALUTSISTA
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- DPR Setujui Anggaran Alutsista 14 Triliun Untuk TNI AD
TNI AL
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kasal Resmikan Pembangunan Submarine Training Center (STC) Di Koarmatim Surabaya
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- 2014, TNI AL Akan Kedatangan Helikopter AKS Secara Bertahap
- 2013, 37 BMP-3F Akan Diterima Marinir TNI AL
- PT DI Serahkan Tiga Heli Pesanan TNI AL
- PT PAL Akan Kerjakan 16 Unit KCR-60 TNI AL
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- KEEL LAYING Kapal Cepat Rudal (KCR-60 METER) TNI AL
- Patroli Perbatasan, Kapal Selam KRI Cakra Singgah di Sorong
- Satgas TNI AL Akan Mengawasi Pembuatan Dua PKR Di Belanda
- Kementerian Keuangan Setujui Pemusnahan Dua Kapal TNI AL
- Pangkalan Kapal Selam Akan Selasai Akhir 2013
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
- TNI AL Bangun Kapal LST Dan BCM
- TNI AL Resmikan First Steel Cutting Pembangunan LST Ketiga
- KSAL : Keputusan Pembelian Kapal Perang Dari Inggris Masih Tangan Kemhan
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Kemhan : Rudal C-705 Untuk Kapal Cepat Rudal Akan Tiba 2014
- Kapal Perang Jajaran Koarmatim Akan Laksanakan Latihan Artileri
- Menhan Akan Resmikan KCR Ke Tiga
- Pembentukan Tiga Armada TNI AL Selesai 2014
- Pangkalan Baru Kapal Selam di Palu Akan Beroperasi 2014
- 2013, TNI AL Akan Terima Enam Kapal Baru
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
0 comments:
Post a Comment