Jakarta - Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan, ibu kota negara harus memenuhi persyaratan aspek pertahanan dan keamanan, sebab kejatuhan ibu kota sama dengan kejatuhan negara.
"Idealnya, ibu kota negara terletak dan terlindung dalam suatu inner circle yang affordable to defence. Tidak di teras depan atau belakang teritorial negara," kata Staf Ahli Bidang Keamanan Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal TNI Zaenal F Tamzis, dalam acara "Optimalisasi Pembangunan Jakarta Dalam Perspektif Geopolitik Indonesia Guna Memperkuat Sistem Keamanan Nasional" di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa.
Dalam strategi militer, lanjut dia, ibu kota negara adalah primary command post atau pusat kendali operasi, apalagi bila ada ancaman militer dan nonmiliter.
"Ibu kota negara harus memiliki peran ganda. Ibu kota negara harus memiliki akses laut, udara, darat, yang memiliki kemampuan sebagai jembatan komunikasi aspek sosial ekonomi. Dari aspek manfaat ibu kota harus berperan sebagai one stop government channels," ucapnya.
Ibu kota juga dapat merepresentasikan empat pilar yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia pada masa kepemimpinan Soekarno, pernah mewacanakan pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke Palangka Raya, di Kalimantan Tengah. Dari sisi geografis, ibukota Kalimantan Tengah itu bisa dibilang persis di tengah Indonesia.
Mantan Komandan Paspampres, Letnan Jenderal Marinir (Purn) Nono Sampono, menilai permasalahan keamanan di Jakarta tidak bisa dilihat secara parsial hanya pada bagian keamanan dan ketertiban masyarakat, melainkan secara global melingkupi keamanan nasional.
"Keamanan di ibu kota bukan hanya sekedar penanganan preman, melainkan juga keamanan negara, keamanan terhadap aset nasional dan nilai-nilainya. Keamanan nasional bukan hanya kamtibmas. Keamanan ideologi, politik. Bagaimana Jakarta dilihat dari perspektif geopolitik," kata Nono.
Pria yang berencana maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah DKI 2012 ini mengimbau masyarakat untuk tidak berpikir parsial dengan hanya terfokus pada permasalahan kemacetan dan banjir.
Tetapi berbagai permasalahan perkotaan seperti macet, banjir, maupun masalah sosial sulitnya mencari lapangan pekerjaan dan permasalahan lingkungan hidup yang harus diselesaikan dalam jangan pendek, diantaranya dengan konsistensi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) maupun penambahan sarana dan prasarana serta infrastruktur. (DETIK/WDN)
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
DEPHAN
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Menhan : Indonesia Pantau Aktivitas OPM di Inggris
- Kemhan Belum Membayar Dua Pesawat CN 295
- Menhan: Jangan Main-main dengan Negara Ini!
- Indonesia Dan Jepang Tingkatkan Kerjasama Kemitraan Strategis
- Ini Jawaban Kemhan Penyebab Tertunda Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X
- Kemhan : Pengembangan KFX Tertunda Dengan Penggantian Presiden Baru
- 2013, Kemenhan Fokus Penanggulangan Terorisme
- Wamenhan : Saya Akan Siap Tindak Anak Buahn Yang Korup
- Kemhan Dan FSMTC Rusia Bahas Kerjasama Teknik Militer
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
- Wamnehan Tinjau Kesiapan Kapal Cepat Rudal Ketiga
- Kemhan Kembali Kirim Tim Negosiasi Kapal Perang Ke Inggris
- Indonesia Berharap Kerjasama Pertahanan Dengan Rusia Semakin Erat
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Komisi I : Kami Berharap Kemhan Dan TNI AD Kaji Pembelian Apache
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Menhan: Anggaran Diblokir tak Pengaruhi Program Alutista
- Komisi I : Dana Optimalisasi Kemenhan Tak Cair, Siapa Merugi?
- Refleksi 2012, Langkah Awal Kemandirian Bangsa
- Wamenhan : Indonesia Berencanan Membuat 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim 250 Teknisi Dalam Proyek PKR Di Belanda
- Menhan : Tidak Ada Yang Mencurigakan Dalam Pengadaan Alutsista
- Strategi Kemhan Untuk Mencari Anggaran Pengadaan Alutsista
- Wamenhan Tinjau Pesawat CN-235 Di Hanggar PT DI
0 comments:
Post a Comment