Selama bertahun-tahun kita membiarkan kekuatan militer yang ada, sehingga membuat kita tampak tidak berdaya. Anggaran yang ada pun seringkali dipakai tanpa arah pembangunan alutsista yang terarah.
Sekarang Kementerian Pertahanan mendapat tugas untuk menyusun penyediaan alutsista yang diperlukan untuk memperbaiki kekuatan militer kita. Bersama tiga matra darat, laut, dan udara yang akan menjadi pengguna, dirumuskan cetak biru pengadaan alutsista untuk beberapa tahun mendatang.
Mahalnya harga peralatan militer membuat kita tidak bisa memperbaruinya sekaligus. Pembangunan dilakukan secara bertahap dan agar ada kesinambungannya diperlukan cetak biru pembangunan alusista yang jelas.
DPR sebagai mitra pemerintah ikut mengawasi penyusunan cetak biru dan pelaksanaan pengadaannya. Sebagai pihak yang ikut menentukan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, DPR harus bisa menjamin bahwa pembangunan alutsista benar-benar terarah untuk menghasilkan kekuatan militer Indonesia yang cukup disegani.
Arah kebijakan yang ditetapkan Kementerian Pertahanan dengan jelas menggariskan, pengadaan alutsista tidak dilakukan hanya dengan membeli dari luar. Kita ingin memberdayakan industri strategis yang dimiliki, sehingga ketergantungan kepada negara lain bisa dikurangi.
Pola kerja sama produksi dengan negara-negara produsen peralatan militer terus dijajaki. Presiden meminta agar kerja sama dengan negara yang mau melakukan produksi bersama dengan industri strategis dalam negeri didahulukan. Kita ingin pengadaan alutsista diikuti dengan peningkatan kemampuan putra-putra Indonesia dalam penguasaan teknologi militer.
Kita memiliki industri strategis yang dibutuhkan untuk membangun kekuatan militer yang andal. Kita punya PT Pindad untuk pengadaan kebutuhan militer bagi Angkatan Darat. Kita punya PT PAL yang mampu membangun kapal-kapal yang kuat. Kita juga punya PT Dirgantara Indonesia yang menghasilkan pesawat militer untuk negara-negara di kawasan.
Hanya selama ini kita tidak memedulikan keberadaan mereka. Baru ketika Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta TNI untuk memanfaatkan PT Pindad dalam pengadaan panser, terbuka kembali mata kita bahwa industri strategis yang kita miliki cukup andal. Kita hanya membutuhkan kemauan politik yang kuat untuk membuat kita tidak terlalu harus tergantung pada bangsa lain.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah godaan terhadap penggunaan anggaran. Dengan alokasi anggaran yang cukup besar, maka ketidakhati-hatian dalam pengelolaan uang akan membuat keinginan untuk membangun kembali kekuatan militer yang diandalkan, bisa hanya menjadi impian.
Apalagi di tengah situasi besar di mana kebiasaan untuk mengakali anggaran begitu besar. Berbagai kasus yang terjadi di kementerian dan Badan Anggaran DPR sekarang ini menunjukkan bahwa godaan untuk terjadinya kebocoran dan pemborosan anggaran sangat kuat.
Tentunya TNI tidak boleh menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan untuk bisa membangun kekuatan militer yang diandalkan. Kebiasaan lama untuk mendapatkan imbalan atau kick-back dari pengadaan alutsista harus ditinggalkan. Seperti sering diingatkan Presiden, Kementerian Pertahanan tidak boleh lagi menjadi kementerian yang "bobo", bocor dan boros.
Kesempatan untuk membangun kembali TNI sebagai kekuatan yang bisa diandalkan ada di depan mata. Sekarang tinggal terpulang kepada TNI sendiri untuk bisa atau tidak memanfaatkan kesempatan emas tersebut.
Pilihan untuk menyediakan anggaran yang lebih bagi pembangunan kekuatan militer bukanlah perkara yang mudah. Namun kita menyadari bahwa kita tidak mungkin pula untuk tambal-sulam seperti sekarang. Harus ada konsep pembangunan TNI dan pengadaan alutsistanya secara jelas.
Kita memang diingatkan oleh pemeo "kalau kita mau perdamaian, maka kita harus siap berperang". Kita membangun kembali kekuatan militer bukanlah untuk gagah-gagahan. Kita hanya tidak mau lagi dilecehkan oleh negara-negara lain sebagai negara besar yang tidak berdaya.
Dirgahayu ke-66 Tentara Nasional Indonesia! (Metro News TV/WDN)
Berita Terkait:
ALUTSISTA
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- DPR Setujui Anggaran Alutsista 14 Triliun Untuk TNI AD
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
TNI
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
0 comments:
Post a Comment