
Tanggung jawab itu kini berada di pundak Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Kolonel Pnb Barhim, yang baru dilantik. Seperti apa kiat-kiat yang akan diterapkannya dalam menjaga wilayah udara Indonesia Timur. Berikut wawancara wartawan FAJAR, Sri S Syam, dengan Koloner Pnb Barhim!
Menurut Anda, bagaimana Lanud Sultan Hasanuddin Makassar saat ini?
Sebelumnya menjawab, izinkan saya mengucapkan terimakasih atas kesediannya FAJAR bersilaturahmi bersama kami di Lanud Hasanuddin ini. Sebagai Komandan Lanud Hasanuddin yang baru, tentunya saya berkewajiban untuk mengetahui seluk beluk tempat bertugas secara detail.
Lanud Sultan Hasanuddin yang tipe A memiliki tugas pokok sebagai pelaksana operasi udara, memberi dukungan administrasi dan logistik, serta pengamanan VVIP terkhusus di wilayah timur Indonesia. Tentunya ini menjadi sebuah tantangan sekaligus kehormatan bagi saya. Apalagi di Lanud Sultan Hasanuddin, jangkauan pengawasan wilayahya lebih luas. Berarti saya harus lebih siap menjadi seorang pemimpin yang bijak, tegas, dan disiplin.
Apakah ada program baru yang akan Anda terapkan?
Ya, tentu ada. Tetapi saya juga akan tetap melanjutkan program-program dari pendahulu dalam menjadikan Lanud Sultan Hasanuddin sebagai pelaksana operasi udara di Wilayah Indonesia Timur. Insya Allah saya akan melaksanakan tugas kepemimpinan ini dengan sebaik-baiknya. Fokus tugas saya akan sama seperti pendahulu saya, tidak akan jauh dari tugas-tugas pokok Beliau.
Saya sangat menginginkan agar TNI tidak lagi dipandang sangar di masyarakat. Anak-anak kita harus mencintai profesi TNI. Kita harus menciptakan kondisi agar anak-anak kita kelak bercita-cita menjadi seorang prajurit TNI dan mengabdi kepada negara.
Insya Allah kedepan, saya akan banyak mengunjungi sekolah-sekolah. Tujuannya memperkenalkan TNI Angkatan Udara itu seperti apa dan bagaiman mulianya tugas sebagai seorang prajurit.
Bagaimana pola kepemimpinan yang akan Anda terapkan?
Moto hidup saya adalah "If we together we can do more". Ini mengutip pernyataan mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela. Yang berarti, kalau kita bekerja sama dan mempunyai visi yang sama, tentunya kita akan menjadi sangat kuat.
Sesulit apa pun tugas yang kita hadapi, jika kita bekerja sama dan saling membantu, insya Allah tugas yang berat tersebut akan menjadi ringan. Ini akan saya terapkan pada kepemimpinan saya. Bekerja sama adalah kunci suksesnya suatu kelompok atau organisasi. Tanpa bekerja sama kita tidak akan mungkin mampu menyelesaikan masalah.
Beberapa waktu yang lalu, Menteri Pertahanan dan Keamanan menjanjikan penambahan alusista berupa tiga pesawat Sukhoi yang akan ditempatkan di Suadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin. Kapan itu teralisasi?
Sebagai seorang prajurit, kami tidak pernah meminta. Apa yang diberikan kepada kami itulah yang kami terima dan laksanakan. Tetapi tentunnya penambahan alusista pesawat Sukhoi menjadi harapan bagi kami untuk memperkuat kekuatan udara di Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.
Kita tahu sendiri, di wilayah Timur ini jangkauan udara yang harus dijaga sangat luas. Makanyake depan penambahan alusista tersebut dapat mendukung tugas kami menjaga wilayah Indonesia tersebut.
Saat ini jumlah pesawat Sukhoi yang berada di Skuadron 11 Lanud Hasanuddin berjumlah 10 pesawat. Semuanya berada di Skuadron 11 Lanud Hasanuddin sebagai home basenya. Tetapi, dengan jangkauan pemantauan dan pengamatan Indonesia Timur yang mencakup, Sulawesi, Kalimantan, Papua ,dan lainnya, maka jumlah tersebut dirasa belum cukup. Makanya perlu penambahan. Tahun lalu, pemerintah telah menjanjikan. Oleh sebab itu, kami berharap dapat direalisasikan.
Apakah Anda telah mempelajari kondisi Lanud Sultan Hasanuddin sebelum bertugas di Makassar?
Tentu saja. Saya pernah bertugas di sini. Tahun 1990. Sebagai putra Sulawesi saya cukup mengenal seluk beluk Makassar dan Lanud Sultan Hasanuddin, sikap, serta kebiasaan orang Sulawesi. Jadi bertugas di sini seperti pulang kampung saja. Saya senang.
Ada perbedaan tempat tugas dengan kebijakan yang akan Anda Ambil?
Boleh dibilang begitu. Saya pernah bertugas hampir di setiap kota, terakhir saya bertugas di Pontianak sebagai Komandan Lanud Supadio Pontianak. Secara umum tugasnya sama, yakni menjaga keamanan wilayah udara Indonesia. Tetapi secara teknis akan sangat berbeda.
Di sini karena merupakan home base pesawat tempur Sukhoi, maka saya dituntut untuk bisa mempelajari pesawat tempur canggih tersebut. Informasi-informasi mengenai pesawat akan terus saya up date. kecanggihan teknologi pesawat, serta transfer teknologi akan saya lakukan. Kita akan bekerja bersama-sama menjadikan pangkalan Lanud Sultan Hasanuddin lebih baik.
Bagaimana pembinaan prajurit TNI AU di Lanud Sultan Hasanuddin?
Secara umum pembinaan prajurit akan sama seperti pendahulu saya. Termasuk kedisiplinan prajurit. Tetapi saya akan lebih fokus dengan membina kebersamaan. Sebab kalau kita tidak bosa bekerja sama dengan baik di segala lini, yakinlah kita tidak dapat memperoleh keberhasilan.
Harapan Bapak ke depan?
Harapan saya sebagai perwira yang lahir dari Lanud Sultan Hasanuddin ini adalah bagaimana bekerja dengan baik dan memimpin dengan bijaksana. Prajurit TNI AU bisa mengabdi kepada bangsa dan negara. Saya berharap bantuan dan dukungan dari masyarakat Makassar.(Fajar/WDN)
Berita Terkait:
ALUTSISTA
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- DPR Setujui Anggaran Alutsista 14 Triliun Untuk TNI AD
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
Pesawat Tempur
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Komisi I : Kami Menyanyangkan Progam Pengembangan KFX Tidak Bejalan Mulus
- Ini Jawaban Kemhan Penyebab Tertunda Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X
TNI AU
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Lanud Supadio Dilengkapi Dengan Rudal QW 3
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Pesawat Tanpa Awak Tiba Akhir 2013
- TNI AU Tolak Lanud Iswahyudi Untuk Kepentingan Sipil
- Status Lanud Pekanbaru & Pontianak Jadi Kelas A
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Jupiter Aerobatic Team (JAT) Dan Team Dynamic Pegasus Akan Tampil Di HUT TNI AU
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Pesawat Antonov Kembali Kirim Empat Mesin Pesawat Sukhoi TNI AU
- Super Tucano Lakukan Ujicoba Pengeboman Di Lumajang
- Dua SU-30 MK2 Sudah Tiba Di Makassar
- Jupiter Aerobatic Team TNI AU Akan Tampil Di Malaysia
- Besok, Dua Pesawat Tempur Sukhoi Tiba Di Lanud Hassanudin
- KSAU Terima Kunjungan Dubes Korsel
- TNI AU Kirim Enam Pilot Untuk Pelatihan Pesawat T-50 Dan TA-50
- 2013, Anggaraan TNI AU Naik 8,3 Persen
- TNI AU Bentuk Satgas Untuk Menangani Kecelakaan Hawk 100
0 comments:
Post a Comment