
Untuk itu dijelaskannya, setiap menjalankan patroli harus tidak ada yang mengetahui agar setiap kapal yang masuk bisa diketahui.
Sebelumnya, sekitar dua jam terbang di atas ketinggian kurang lebih 500 kaki sampai 700 kaki melintasi dan memantau Selat Malaka bersama jenderal bintang tiga tersebut, sangat terlihat jelas bahwa kapal patroli Malaysia melakukan provokasi.
Awalnya, kapal berwarna dominan putih tersebut berlayar lurus, karena menangkap radar pesawat, tiba-tiba kapal tadi berbalik arah sebelah kiri dan langsung menghindar.
"Itu membuktikan dia jenderal pintar. Dia mengintruksikan jangan menuju ke bawah dekat kapal Malaysia. Jika itu dilakukan, bisa pesawat Indonesia yang dituduh melakukan provokasi," ujar Konsultan Bakorkamla Putut Wijanarko, memuji Laksdya Didik Heru Purnomo, Senin (30/5/2011).
Semantara itu, Kepala Seksi Pengawasan SOKP Belawan Mukhtar A.Pi, yang ikut pada patroli perbatasan menggunakan pesawat menjelaskan biasanya dominan kapal Malaysia yang masuk ke wilayah Indonesia berbentuk kapal-kapal besar.
Kapal yang menggunakan jangkar-jangkar besar itu biasanya berlayar di kawasan Selat Malaka selama berhari-hari.
"Tangkapan mereka bisa mencapai 10 ton lebih. Itu tergantung lama tidaknya mereka berlayar. Kalau untuk patroli sendiri, kapal-kapal Malaysia biasanya tertangkap berjarak satu sampai dua hari saja. Tidak pernah lama mereka di laut lepas sudah kita tangkap," ujarnya.
Patroli Udara Tak Temukan Kapal Malaysia
Di sela-sela penerbangan Laksdya Didik Heru Purnomo, menjelaskan bahwa patroli hari itu tidak beruntung. Pasalnya, tidak banyak ditemui kapal Malaysia.
Hanya saja, dari pantauan di lapangan, di laut lepas milik Indonesia terdapat banyak kotoran berupa serpihan-serpihan kayu. Limbah kayu tadi, terlihat seperti bercak-bercak yang menyelimuti lautan berwarna biru.
Hal itu dibenarkan Kepala Seksi Pengawasan SOKP Belawan Mukhtar A.Pi. Biasanya ada saja para pemilik pabrik yang nakal atau bisa jadi tidak sengaja limbahnya terjatuh ke lautan. Hal itu menyebabkan, laut menjadi kotor. "Kurang beruntung kita hari ini, sepi kapal Malaysia," ujar Laksdya Didik Heru Purnomo, Senin (30/5/2011).
Ributnya dan goncangan yang membuat mual perut tak kala berada dalam pesawat Cassa TNI AL, akhirnya berakhir tak kala pesawat perlahan turun. Sesampainya tiba di Bandara Polonia, rombongan langsung dijemput oleh Pomal untuk menuju ke Hotel Grand Angkasa, melakukan seminar kembali.(Tribun/WDN)
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
Pesawat Patroli
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- Super Tucano Lakukan Ujicoba Pengeboman Di Lumajang
- Gemuruh Super Tucano di Langit Malang Raya
- KSAU : Indonesia Harus Membeli 32 Super Tucano Untuk Produksi Bersama
- Mengenal Si Ringan Super Tucano Dari Brasil
- William Souza : Kami Akan Melatih 24 Pilot TNI AU Dan Alih Teknologi
- Waksau : Super Tucano Yang Kita Beli Sudah Full Specification
- Selamat Datang Super Tucano TNI AU
- Lanud Abd. Saleh : Empat Super Tucano Akan Tiba 2 Agustus
- KSAU : Super Tucano Tiba 1 September
- Video : Embraer Kirim Empat Super Tucano ke Indonesia
- KSAU : Super Tucano Gunakan Persenjataan Lokal
- Kemhan : Kami Sedang Menunggu Kedatangan Pesawat Tempur Berbagai Jenis
- (Update) KSAU : Enam Super Tucano Datang Bulan Agustus 2012
- KSAU: Super Tucano Setara Hawk Buatan Inggris
- Update : TNI AU Kirim 23 Pilot Dan 11 Teknisi Ke Brasil
- 28 Agustus, Empat Super Tucano TNI AU Datang
- Pemerintah Akan Melakukan Pengadaan 54 Pesawat Untuk TNI AL
- Pangkoopsau II : Enam Super Tucano Datang Agustus 2012
- Skuadron 21 TNI AU Kirim Teknisi ke Brasil
- Empat Unit Super Tucano Akan Tiba Maret Tahun Ini
- Kedatangan 16 Super Tucano Menambah Kepadatan Lanud Malang
- TNI AL Akan Melakukan Pengadaan Dua Unit CN-235 MPA Dan 11 Helikopter Seasprite
- PT DI Optimis Mampu Produksi Pesawat Sekelas Super Tucano
- English News : Russia To Develop New AWACS Plane
Malaysia
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Penerbang Aerobatik RI Adu Jago Dengan Pasukan Eropa Dan Amerika Di Langkawi
- Karena Konflik Sabah, Malaysia Tertarik Beli Pesawat CN 295 Buatan Indonesia
- Jupiter Aerobatic Team TNI AU Akan Tampil Di Malaysia
- PT DI Siapkan CN-295 Untuk Dipamerkan Langkawi Airshow Malaysia
- PM Malaysia Disediliki Dalam Kasus Korupsi Pengadaan Kapal Selam
- Malaysia Memesan 32 Panser Rimau Buatan PT Pindad
- NC-212 TNI AL Usir Pesawat CN-235 Milik Malaysia Karena Melanggar Perbatasan NKRI
- Menhan : Namanya Tetangga Selalu Buat Masalah
- Pengamat : Ketika Malaysia Mencoba Mengganggu di Udara
- Indonesia Mendatangai Kontrak Pengadaan Su-30MK2 Dengan Rusia
- Hasil Temuan Komisi II : Ternyata Justru Indonesia yang "Mencaplok" Wilayah Malaysia
- BNPP Mengusulkan Anggaran Perbatasanan Sebesar Rp. 5 Triliun
- Menhan : TNI Akan Invasi Malaysia jika Terbukti Caplok Wilayah RI
- Pergerakan Aktivitas TNI ke Camar Bulan Mulai Meningkat
- TNI Bantah Dusun Camar Bulan Dicaplok Malaysia
- Pengamat : Teknologi Alutsista TNI Masih Di Bawah Singapura & Malaysia
- TNI AU : Konflik Indonesia Dan Malaysia Hanya Persepsi
- English News : Plan To Replace The Royal Malaysian Air Force's MiG-29 Fleet On Hold
- Bupati Bengkayang : Infrakstruktur Harus Cepat Diperbaiki Untuk Menunjang Patroli Di Perbatasan
- Yonif 621 Manuntung Jaga Perbatasan Indonesia - Malaysia
- Perbatasan Papua Nugini Dan Malaysia Sangat Rawan
- TNI AU Dan TUDM Rancang Latihan Bersama Elang Malindo di Pontianak
- Komisi I DPR : Pengadaan Kapal Selam Harus Dipercepat Untuk Menghadang Malaysia Dan Australia
- Malaysia Pastikan Membeli 32 Panser Anoa Dari Pindad Sebesar US$ 80 Juta Dollar
PERBATASAN
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- Kementerian PU Bangun Fasilitas untuk TNI Di Pulau Nipah
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Satu Skuadron UAV Akan Mengawasi Perbatasan
- Tank Scorpion, AMX-13 Dan MLRS Astros II Amankan Demarkasi RI-Malaysia
- Dispen TNI : TNI Belum Akan Perkuat Militer di Natuna
- Kasum TNI: Konflik Laut Cina Selatan Rawan Potensi Ancaman
- Kemhan : Indonesia Tambah Pasukan Elit di Perbatasan
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- SBY : Pengadaan Alutsista Bukan Sekadar Menjaga Perbatasan
- Presiden : Nipah Dirancang dan Dibangun untuk Gugus Depan Pertahanan
- Pemerintah Sediakan Rp 3,9 Triliun Untuk Pembangunan Perbatasan Kalimantan
- Wamenhan Kunjungi Pulau Nipah Dan PT Palindo Batam
- Kodam Mulawarman Bangun Peluncur Roket dan Siagakan Heli Serbu Di Kaltim
- Pangdam Mulawarman : 44 Tank Leopard Akan Di Tempatkan Di Perbatasan Kalimantan
- Menhan : UAV Akan Menjadi Andalan Di Daerah Perbatasan
- TNI AD Tambah 1 Batalyon Dan Pos Pengamanan di Perbatasan Malaysia
- Satu Skuadron Heli Tempur Akan Di Tempatkan Di Nunukan
- Pangdam Mulawarman : Tank Leopard Dinilai Mampu Amankan Perbatasan
- NC-212 TNI AL Usir Pesawat CN-235 Milik Malaysia Karena Melanggar Perbatasan NKRI
- 2012, TNI AD Bentuk Satuan Tank Di Kalimantan
- Menhan : Namanya Tetangga Selalu Buat Masalah
- KSAL : TNI AL Fokuskan Amankan Laut Timur
- Wamenhan: TNI Akan Perkuat Pasukan Di Indonesia Timur Terkait Darwin
0 comments:
Post a Comment