Berbagai bidang kerjasama yang disepakati dalam pertemuan bilateral antara Menteri Pertahanan Inggris Philip Hammond dan mitra nya Indonesia Purnomo Yusgiantoro. Purnomo mengatakan pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani selama kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke London pada tahun 2012.
"Sebelumnya pada tahun 2006, kami turut serta dalam forum kemitraan selama kunjungan mantan Perdana Menteri Tony Blair ke Jakarta. Forum ini termasuk meningkatkan kerjasama pertahanan, "imbuhnya.
Sementara itu, Hammond mengatakan bahwa pertemuan pada hari Rabu, "tentang membangun Nota Kesepakatan dan mengubahnya menjadi kenyataan atau kerjasama praktis". "Bagi kami, kerja sama pertahanan dengan Indonesia merupakan langkah, sangat konkrit dan strategis," tambahnya.
Menurut Purnomo, kerjasama akan mencakup pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, seperti kerjasama antara Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) dan Cranfield University serta antara Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dan mitra di Inggris.
"Dalam pengadaan, kita memiliki sejumlah alutsista buatan Inggris dan kami membutuhkan dukungan mereka, termasuk berbagi pengalaman dalam pengadaan dan sistem upgrade, serta pemeliharaan senjata," katanya.
Kedua negara juga sepakat untuk berbagi pengalaman dalam manajemen angkatan bersenjata, terutama mengenai kekuatan cadangan dan sistem kesejahteraan.
"Inggris memiliki model cadangan sementara kita tidak. Delegasi Inggris ingin berbagi pengalaman, seperti di Afghanistan, bahwa selain menyebarkan tentara reguler, mereka juga menyebarkan pasukan cadangan, "kata Purnomo.
Hammond mengatakan Inggris adalah sebuah negara sebagai jalur perdagangan dan perdagangan yang paling dilakukan melalui jalur laut, sehingga penting untuk mengamankan rute perdagangan.
Lain bidang kerjasama dalam keamanan maritim, karena kedua negara sangat prihatin dengan mengamankan rute perdagangan utama dan jalur komunikasi laut (SLOC). "Kami juga berbagi pengalaman tentang CIMIC, seperti dalam penanganan bencana," kata Purnomo.
Ketika ditanya tentang pengadaan alutsista buatan Inggris , Purnomo langsung memberikan pertanyaan tersebut kepada Badan Pertahanan Fasilitas kepala Mayjen Ediwan Prabowo.
Ediwan mengatakan bahwa kementerian telah menandatangani kontrak untuk mendapatkan sistem rudal pertahanan udara jarak pendek Starstreak serta suku cadang pesawat latih Hawk 109/209 dan dan tank ringan Scorpion.
Atase militer Indonesia di London, Kolonel Jonni Mahroza, mengatakan kepada The Jakarta Post bahwa kontrak pengadaan satu baterai rudal Starstreak yang terdiri dari sembilan peluncur. Idealnya, sebuah batalyon pertahanan udara memiliki tiga baterai rudal.
Setelah pertemuan tersebut, Hammond menyampaikan kuliah umum bagi siswa IDU diikuti dengan sesi tanya jawab.
Menjawab pertanyaan, Hammond mengatakan bahwa industri pertahanan Inggris siap berpartisipasi dengan industri pertahanan Indonesia seperti program pesawat tempur KFX Indonesia-Korea Selatan.(TJP/MIK/WDN)
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
Kerjasama
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Indonesia Dan India Bahas Implementasi Kerjasama Pertahanan
- Komisi I DPR-RI Kunjungi 6 Industri Pertahanan di Ukraina
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Indonesia Dan China Sepakat Tingkatkan Kegiatan Latihan Militer Kedua Negara
- Indonesia Dan Jepang Tingkatkan Kerjasama Kemitraan Strategis
- Menhan Sambut Baik Tawaran Kerjasama Industri Pertahanan Dengan Wallenberg Family Swedia
- Indonesia - Jerman Sepakat Untuk Kerjasama 16 Latihan Perang Bersama
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Dubes Korsel : Pergantian Presiden, Tidak Mempengaruhi Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Tertarik Tank Leopard Dan Kerjasama Perkapalan Spanyol
- Menhan Spanyol Kunjungi Indonesia Untuk Membahas MoU
- KSAD Jepang Bertemu Presiden, Untuk Bahas Kerja Sama Pertahanan
- Indonesia Dan Ukraina Tingkatkan Kerja Sama Industri Pertahanan
- Kemhan Dan FSMTC Rusia Bahas Kerjasama Teknik Militer
- Indonesia Berharap Kerjasama Pertahanan Dengan Rusia Semakin Erat
- Menteri Pertahanan Inggris Kunjungi Indonesia
- Selain Rudal, Indonesia - China Kerjasama UAV Dan Pertahanan Elektronik
- Indonesia Dan China Sepakati Kerjasama Keamanan Maritim
- Indonesia Jajaki Kerjasama Jangka Panjang Dengan Airbus Military
- Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
INGGRIS
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Menhan : Indonesia Pantau Aktivitas OPM di Inggris
- Kemhan : Fregat Buatan Inggris Memiliki Kemampuan Di Atas Sigma
- Kemhan Kembali Kirim Tim Negosiasi Kapal Perang Ke Inggris
- Indonesia Meminta Rudal Kapal Perang Dari Inggris Diupgrade
- Indonesia - Inggris Bahas Tindaklanjut Pembelian Kapal Perang
- Menteri Pertahanan Inggris Kunjungi Indonesia
- Komisi I : Ke Depan Kami Menginginkan Transfer Teknologi Kapal Perang Dengan Inggris
- Menhan : Kita Hanya Bayar 20% Frigate Eks. Brunei Dari Inggris
- Indonesia Akan Beli Alutsista Dari Inggris
- KSAU : Kami Sedang Menunggu Ahli Dari Inggris Untuk Investigasi Jatuhnya Hawk
- Inggris Ingin Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Kemhan Tetap Ingin Membeli Kapal Perang Eks Brunei
- Komisi I Pertanyakan Pengadaan Kapal Perang Eks Brunai
- Kemhan dan TNI AU Bantah Belian 24 Pesawat Tempur Typhoon
- Pengamat : Inggris Tidak Mau Lewatkan Menikmati Kue Pertahanan Indonesia
- PM Cameron Tawarkan Rudal Starstreak Kepada TNI
- Brunai Lebih Senang Kapal Perang Kelas Ragam Dibeli TNI AL
- AS Dan Inggris Kembangkan IFV Terbaru Untuk Mengganti Bradley dan Strykers
- Dubes Inggris : Inggris Tawarkan Typhoon Ke Indonesia
- BAE System Akan Membangun Perusahaan Di Indonesia Untuk Support Hawk Mk 109/209 TNI AU
- Kapal Perang Tiga Negara Merapat Di Tanjung Priok
- Inggris Kekurangan Pilot untuk Menyerang Libya Karena Anggaran Dipotong
- "Odyssey Dawn", Ajang Promosi Etalase Alutsista Eropa
Pesawat Tempur
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Komisi I : Kami Menyanyangkan Progam Pengembangan KFX Tidak Bejalan Mulus
- Ini Jawaban Kemhan Penyebab Tertunda Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X
0 comments:
Post a Comment