
Ilustrasi.
Lumajang - PT Perusahaan Industri Angkatan Darat (Pindad) Jum’at, 6 Mei 2011, mulai memusnahkan 45 ton bahan peledak kadaluwarsa.
Pemusnahan dilakukan di Lapangan Tembak (Air Shoot Range) TNI Angkatan Udara di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, proses pemusnahan dilakukan secara bertahap dan diperkirakan berlangsung hingga Jum’at, 13 Mei 2011 pekan depan.
Wartawan Tempo tidak bisa menyaksikan langsung pemusnahan tersebut. Pintu masuk di kawasan Air Shoot Range ditutup. Tidak seorang pun diperbolehkan masuk.
Aparat TNI Angkatan Udara yang berjaga di pintu masuk menuju lapangan tembak mengingatkan Tempo agar tidak meliput kegiatan tersebut. “Jangan diliput,” ucapnya.
Informasi resmi kegiatan pemusnahan bahan peladak tersebut hanya diperoleh Tempo dari Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lumajang, Soetomo.
“Kami diminta bantuan oleh PT Pindad untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, seperti terjadi kebakaran,” katanya, Jum’at siang, 6 Mei 2011.
Menurut Soetomo, PMK menerjunkan satu unit mobil pemadam kebakaran beserta tiga personil dan empat tabung alat pemadam kebakaran ringan. “Kami hanya antisipasi saja. Bagaimana pelaksanaan pemusnahan, kami tidak tahu,” ujarnya.
Sementara itu, sumber Tempo di lokasi pemusnahan menjelaskan, penanggung jawab operasional kegiatan pemusnahan adalah Kepolisian Daerah Jawa Timur. “Surat perintahnya langsung dari Kapolda,” paparnya.
Suni, 40 tahun, warga Desa Jatimulyo, Kecamatan Kunir, yang berbatasan dengan Desa Pandanwangi, mengatakan kegiatan pemusnahan sudah biasa terjadi.
“Biasanya, setelah usai latihan perang dan ada bom yang tidak meledak, maka akan dimusnahkan,” tutur Suni saat ditemui di rumahnya.
Suni juga mengatakan, proses pemusnahan tidak menimbulkan ledakan. “Informasinya hanya dibakar saja,” kata Suni.
Itu sebabnya Suni dan warga lainnya tidak merasa khawatir dengan proses pemusnahan bom kadaluwarsa tersebut. “Masyarakat juga dilarang memasuki kawasan lapangan tembak selama kegiatan pemusnahan berlangsung,” kata Suni.
Warga setempat sempat mendengar satu kali suara ledakan yang berasal dari lapangan tembak yang menjadi lokasi pemusnahan. “Baru sekali berbunyi ledakan. Tetapi tidak begitu besar,” kata seorang warga yang berada sekitar dua kilometer dari lokasi pemusnahan.
Hingga berita ini ditulis belum diperoleh konfirmasi dari pihak PT. Pindad.(TEMPO/WDN)
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
PINDAD
- PT Pindad Kewalahan Produksi Senapan Sniper Untuk Dalam Negeri
- Pindad Pasok 82 Anoa TNI AD Sebesar Rp. 800 Miliar
- PT Pindad Targetkan Penjualan Senilai 2 Triliun
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- PT Pindad Segera Luncurkan Light Tank Indonesia
- Irak Berminat Pesan 500 Panser Buatan PT Pindad
- Wamenhan : PT Pindad Terima Order Dari Kemhan Senilai Rp. 2 Triliun
- Birokrasi, Inefiensi dan Impor Hadang Laju Kemajuan PT PINDAD
- ST Kinetics Dan PT Pindad Kembangkan Terrex RSTA
- Presiden Beri Nama Rantis Buatan Pindad Dengan Komodo
- Senjata Murah Buatan China Jadi Saingan Berat PT Pindad
- Rheinmetall Ijinkan PT Pindad Untuk Upgrade Leopard Ri Dengan Konten Lokal
- PT Pindad : Untuk Tahap Pertama Sparepart Leopard Di Suplay Oleh Jerman
- PT Pindad : Kami Mampu Memproduksi Anoa 80 Unit Per Tahun
- PT Pindad Berencana Mengembangkan Medium Tank
- PT Pindad : Irak Masih Melakukan Penjajakan Dan Negosiasi Anoa
- Dirut Pindad: Kami Siap Rawat Tank Leopard
- KSAD : SS-2 Buatan Pindad Mampu Mengalahkan M-16
- Tambahan Modal Tidak Cair, PT Pindad Surati Menteri BUMN
- Sekilas Wawancara Dirut PT Pindad Kesuksesan Pindad Di Pasar Global
- Dirut Pindad : Timor Leste Pesan Panser dari Pindad
- PM Irak Kagumi Panser Anoa Pindad
- Irak Tertarik Senjata Ringan Buatan PT Pindad
- Dirut Pindad : Kami Yakin Pesanan Senjata TNI Kelar Tahun Ini
- English News : Pindad Will Begin Production Armored Fighting Vehicle in 2014
0 comments:
Post a Comment