Demikian diungkapkan Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith dalam sesi sidang dengan parlemen di Canberra, Rabu (17/8/2011). Menurut Smith, Pemerintah Australia tak akan membiarkan jadwal pengiriman F-35 yang terus tertunda-tunda mengganggu kemampuan Angkatan Udara Australia (AU Australia).
"Saya tidak mengusulkan untuk menunggu sampai menit-menit terakhir. Saya mengusulkan untuk merekomendasikan kepada pemerintah agar kita mengambil keputusan pada tahun depan," ucap Smith di hadapan para wakil rakyat Australia.
Meski sampai saat ini pemerintah belum menetapkan pesawat pengganti F-35 itu, Smith mengatakan bahwa alternatif paling dekat adalah menambah armada pesawat tempur/pengebom F/A-18E/F Super Hornet.
Saat ini Australia telah mengoperasikan 20 pesawat Super Hornet, dari total 24 pesawat yang dipesan dari Boeing pada 2007. Empat pesawat terakhir pesanan Australia dijadwalkan dikirim pada akhir tahun ini.
Super Hornet adalah pengembangan dari pendahulunya, F/A-18 Hornet. Menurut The Military Balance 2010, AU Australia saat ini mengoperasikan 55 pesawat F/A-18A (berkursi tunggal) dan 16 F/A-18B (berkursi tandem). Namun, pesawat-pesawat yang sudah mulai menua ini akan dipensiunkan pada 2020.
Untuk mengganti armada pesawat tempurnya itu, Australia bergabung dengan program JSF bersama negara-negara sekutu terdekat AS lainnya, seperti Kanada, Inggris, Italia, Norwegia, Denmark, Belanda, dan Turki. Meski sumbangan dana terbesar tetap datang dari AS, negara-negara tersebut turut menyumbang dana pengembangan pesawat, yang dikerjakan oleh Lockheed Martin Corp, bekerja sama dengan Northrop Grumman dan BAE Systems.
Program tersebut berambisi membuat sekitar 2.400 pesawat F-35, pesawat tempur generasi kelima yang berkemampuan stealth (siluman, tak terdeteksi radar). Australia sendiri memesan F-35 sebanyak 14 unit dan berharap dua pesawat pertama akan dikirimkan pada tahun anggaran 2014/2015.
Namun, pengiriman pesawat tersebut terus tertunda-tunda karena berbagai masalah dan dana pengembangan yang terus membengkak. Dari perkiraan dana awal sebesar 233 miliar dollar AS, kini biaya program itu telah melonjak menjadi 385 miliar dollar AS.
Biaya produksi pesawat itu bisa makin besar jika AS, yang sedang melakukan pemotongan besar-besaran terhadap anggaran pengeluaran pemerintah, termasuk anggaran pertahanan, memotong jumlah pesanannya.
Australia berencana memesan F-35 sebanyak 100 unit senilai 16 miliar dollar AS. Namun, dengan penundaan dan ketidakpastian program JSF, Smith mengatakan bahwa tahun depan Pemerintah Australia akan memutuskan apakah mereka jadi memesan tambahan F-35 atau tidak.
Jika sudah dioperasikan, maka F-35 akan menjadi pesawat tempur berteknologi stealth ketiga yang dioperasikan AU AS, setelah F-117 Nighthawk dan F-22 Raptor. Meski sekilas bentuknya mirip, F-35 berukuran lebih kecil dari Raptor, dan memiliki kemampuan tempur di bawah F-22.(KOMPAS/WDN)
Berita Terkait:
AUSTRALIA
- Australia Siap Kirim Pesawat Hercules Ke Indonesia
- Indonesia Sepakat Membeli 5 Pesawat Hercules Eks. Australia
- 20 Industri Pertahanan Australia Ramaikan Indonesia Defence Expo 2012
- Indonesia - Australia Buat Pengaturan Kerjasama Pertahanan
- Menhan : Hibah Pesawat Hercules Dari Australia Menguntungkan Indonesia
- Berita Foto : 'Pitch Black' sees enemy battle played out over Darwin
- Indonesia Mengirim 4 Sukhoi Ke Australia Dalam Rangka Exercise Pitch Black 2012
- Komisi I : Kami Sudah Setujui Hibah Hercules Sejak 2011
- Kemhan Kirim Tim Inspeksi Hercules Ke Australia
- Kemhan : Komisi I Tidak Konsisten Padahal Hibah Hercules Disetujui Tahun 2011
- Menhan : Komisi I Harus Minum Pil Sabar Dulu
- Komisi I : Biaya Upgrade Hercules Terlalu Besar
- TNI AU Akan Retrofit Empat Hercules Hibah Dari Australia
- Indonesia Terima Hibah 5 Hecules Dari Australia
- 200 Marinir AS Gelombang Pertama Telah Tiba di Australia
- Kemhan Bantah Kirim Nota Protes Kepada Australia
- TB Hasanuddin : Tak Perlu Khawatir Dengan Isu Penempatan UAV AS Di Pulau Cocos
- Jubir Kemhan : Drone AS Bukan Ancaman Bagi Indonesia
- Komisi I : TNI Dan BIN Harus Waspadai Basis Drone AS Di Australia
- Wamenlu AS : Rudal Balistik Korut Diarahkan Ke Australia, Indonesia Dan Filipina
- KSAU : TNI AU Kirim Empat Sukhoi Ke Australia
- Komandan KRI Nanggala : Kapal Selam Kita Sekarang Kemampuannya Setara Dengan Australia
- Pemerintah Batalkan Anggaran Retrofit Pesawat Hercules Dari Australia
- Panglima TNI : Hibah 4 Hercules Australia Tunggu Restu DPR
- Menhan : Indonesia Akan Merenovasi 4 Hercules Hibah dari Australia
Pesawat Tempur
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Komisi I : Kami Menyanyangkan Progam Pengembangan KFX Tidak Bejalan Mulus
- Ini Jawaban Kemhan Penyebab Tertunda Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X
USA
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Hercules Untuk Retrofit Di ARINC, LLC USA
- Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- Dubes AS : Masih Senang Bisa Ikut Dalam Indo Defence 2012
- TNI AD Tunda Pengadaan Heli Apache Karena Terbentur Anggaran
- Dubes AS : Senat AS Dukung Heli Apache Dijual ke Indonesia
- Panglima TNI : TNI AD Masih Kaji Pembelian Helikopter Apache
- Ini Dia Harga Dan Spesifikasi Apache AH-64D Block III Longbow Untuk Indonesia
- Jubir Kemhan : Bila Harga Sesuai Kami Terima Tawaran Helikopter Apache
- Komisi I : Kita Berharap AS Tawarkan Helikopter Chinook
- Konggres AS Setujui Penjualan Helikopter Apache AH-64D Longbow Kepada Indonesia
- Hillary: Hibah F-16 Sangat Penting Untuk Menjaga Keamanan Indonesia
- DPR Ingatkan Pemerintah Untuk Cermati Kepentingan AS Dalam Hibah F-16
0 comments:
Post a Comment