Meski demikian, alokasi ini dipandang belum cukup memberikan dampak signifikan bagi penguatan kemampuan alutsista TNI.Dampak bagi revitalisasi industri pertahanan dalam negeri pun masih kabur.Mengapa?
Berikut petikan wawancara dengan Dirjen Perencanaan Pertahanan Kemhan Marsda TNI Bonggas S Silaen,Senin (22/8).
Bagaimana rincian pembelanjaan postur RAPBN 2012 Kemhan?
Kemhan menjadi penerima terbesar untuk 2012 pagu anggarannya Rp64,43 triliun. Rinciannya, untuk belanja pegawai Rp27,18 triliun (42,2%), belanja barang Rp11,41 triliun (17,7%), dan belanja modal Rp25,84 triliun (40,1%).
Dari belanja modal tersebut, berapa alokasi ke BUMNIP?
Itu diatur oleh masing-masingangkatan. Kalaubarangyang bisa dibeli dari dalam negeri,itu akan dibeli dari situ. Kecuali, industri dalam negeri belum mampu ya harus beli dari luar. Kita tidak menentukan pagu ke situ (BUMNIP).
Tapi, pagu (secara global) untuk persenjataan sekian. Jadi, tidak mengalokasikan ke PT Pindad sekian,PT DI sekian,PT PAL sekian, karena kita belum tanya, belum tahu PT Pindad mampunya membuat peralatan seberapa untuk tahun depan.
Bagaimana dengan target penyerapan ke industri pertahanan dalam negeri?
Kita harus mengumpulkan para industriawan itu berapa mampunya mereka. Jadi, gak bisa kita langsung mengalokasikan sekian.Ya kalau mereka sanggup, kalau gak sanggup bagaimana?.
Bagaimana penyerapan tahun-tahun sebelumnya?
Penyerapannya cukup besar. Tapi karena ini anggaran makin bertambah, kita tidak mau nanti makin terlambat. Kita harus tanya mereka dulu, misalnya kita mengorder sekian banyak peluru,sanggup gak mereka bikin. Ada yang kita order 2011, sekarang ini saja belum selesai semua.
DPR mendorong agar bisa 50%.Berkaca pada penyerapan tahun-tahun sebelumnya, apa itu realistis untuk dicapai?
Kita maunya 100% ke mereka. Masalahnya bukan hanya kapasitas produksi, jenis yang diproduksi pun belum semua bisa. Contoh, mereka belum bisa memproduksi peluru untuk meriam yang kaliber 155 atau meriam 105.
Ya kalau mereka belum sanggup, kita beli dari mana? Untuk peluru pesawat, misalnya kaliber 30, mereka juga belum sanggup, sehingga kita harus beli dari luar. Kalau maunya kita, mereka yang bikin.Tidak hanya 50%, kita mau kalua bisa 100%.
Apakah selama ini sudah ada kontrak order alutsista berkesinambungan dengan BUMNIP?
Pasti ada. Kalau dengan PT Pindad,ya mereka bikin peluru senjata SS1, merehab peralatan- peralatan. PT DI ada pengadaan helikopter,PT PAL pengadaan kapal.
Perbandingan antara biaya pengadaan baru dengan perawatan berapa?
Lebih besar pengadaan. Sekitar 60%:40%.
Mana matra yang paling membutuhkan anggaran terbesar?
Kita berupaya seimbang.Ya harus sama-sama berkembangnya. TNI AD,AL,dan AU samasama membutuhkan alutsista canggih. Cuma harganya yang berbeda.Contoh,AL butuh satu kapal perusak kawal rudal.Satu kapal berapa juta dolar.Lalu AD misalnya beli satu batalion panser,rudal,atau roket.Itu harganya berapa?
Satu kapal dengan satu batalion rudal beda. Beda lagi dengan harga satu skuadron pesawat tempur.Padahal, posisi satuan antara satu battalion rudal dengan satu skuadron pesawat tempur sama, cuma harganya beda.
Anggaran belanja modal Rp25,8 triliun itu apakah sudah sesuai dengan jalur untuk mencapai MEF?
Masih kurang. Sebab, panser- panser kita banyak yang tua, kapal-kapal kita banyak yang tua, pesawat kita juga masih kurang banyak.Wilayah laut kita luas,udara juga,darat juga begitu.Ketiga matra mendesak dan sangat perlu.
Dengan anggaran sebesar itu, bisa menambah kekuatan berapa persen?
Menambah secara signifikan belum.Tapi,secara perlahan- lahan iya. Sehingga nanti diharapkan di akhir 2014 kita sudah bisa mencapai sebagian dari MEF.Anggaran masih sesuai dengan perencanaan MEF apabila memang kebutuhan tiap tahun terpenuhi.(SINDO/WDN)
Berita Terkait:
Anggaran
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Tubagus : Batal Beli Apache, Indonesia Beli Heli Buatan PTDI
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
- DPR Setujui Anggaran Alutsista 14 Triliun Untuk TNI AD
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- 2013, Anggaraan TNI AU Naik 8,3 Persen
- Industri Pertahanan Berharap Pemerintah Memberikan Kredit Untuk Tingkatkan Produksi
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Pemerintah Memberikan Suntikan Dana Kepada 8 BUMN
- Menhan: Anggaran Diblokir tak Pengaruhi Program Alutista
- Komisi I : Dana Optimalisasi Kemenhan Tak Cair, Siapa Merugi?
- Vnesheconombank Berikan Pinjaman Kredit Pesawat Tempur Kepada Indonesia
- 2012, Penerimaan PT DI Mencapai Rp. 3.1 Triliun
- Indonesia Siapkan Rp.81.8 Triliun Untuk Anggaran Pertahanan Tahun 2013
- PT DI Anggarkan USD 16 Juta Untuk Pengembangan N219
- Menhan : Tidak Ada Yang Mencurigakan Dalam Pengadaan Alutsista
- Strategi Kemhan Untuk Mencari Anggaran Pengadaan Alutsista
- Wamenhan : PT Pindad Terima Order Dari Kemhan Senilai Rp. 2 Triliun
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
TNI
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
ALUTSISTA
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- DPR Setujui Anggaran Alutsista 14 Triliun Untuk TNI AD
0 comments:
Post a Comment