New Maju Indonesia Ku

Friday, September 16, 2011

Sekjen Kemhan : pak pur2.jpg Wakil Menteri Pertahanan RI wamenhan2.jpg Menu Utama Beranda Politik & Hanneg Ekonomi & Hukum Iptek & Pendidikan Diplomasi Pertahanan Opini/Artikel Kesra & Personel Olahraga & Religi Berita TNI Pilihan Kliping Internet Jurnal Tanggapan Kasus Portal DMC Lama Galeri Foto Video tromol.png Menu Login Nama pengguna Kata sandi Ingat Saya Lupa kata sandi anda? Lupa nama pengguna anda? Daftar Artikel Terakhir Jika Industri Pertahanan Nasional Belum Sepenuhnya Mampu Harus Dikejar Dengan Kolaborasi Negara Lain Menhan RI Menerima Deputi Perdana Menteri Singapura Menhan Republik Serbia Kunjungi UNHAN Indonesia-Serbia Tingkatkan Kerjasama Bidang Pertahanan Menhan Terima Kunjungan Panglima Tentara Darat Malaysia Artikel Terpopuler Pembangunan Alutsista Udara sesuai MEF Dapat Mempertahankan Kapasitas TNI AU Lomba Karya Tulis Dalam Rangka HARI NUSANTARA TAHUN 2011 Dirjen Strahan Pimpin Sertijab Pejabat Eselon II Ditjen Strahan Kemhan Jakarta International Defense Dialogue 2011 Ditutup Oleh Panglima TNI Bedah Buku dan Dialog Kenegaraan " Membangun Negara Equilibrium" Arsip Agustus, 2011 Juli, 2011 Juni, 2011 Mei, 2011 April, 2011 Maret, 2011 Pebruari, 2011 Januari, 2011 Desember, 2010 November, 2010 Pencarian Menhan RI Terima Kunjungan Kehormatan Menhan Serbia Dragan Sutanovac. Jika Industri Pertahanan Nasional Belum Sepenuhnya Mampu Harus Dikejar Dengan Kolaborasi Negara Lain

Jakarta – Dalam rangka untuk memodernisasi peralatan pertahanan bagi TNI, pemerintah menetapkan kebijakannya yang sangat strategis untuk mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada negara-negara lain. Selain itu secara simultan, industri pertahanan nasional saat ini tengah didorong untuk terus meningkatkan kualitas produksi untuk peralatan pertahanan dan kemampuan untuk meningkatkan daya saing.

Meski pemerintah telah berkomitmen dan berupaya untuk memberdayakan Industri pertahanan dalam negeri baik Badan Usaha Milik Pemerintah ataupun Swasta, jika didalam pelaksanaannya belum sepenuhnya mampu, harus dikejar melalui kolaborasi, produksi dan pengembangan bersama negara lain.

Hal tersebut diungkapkan Sekjen Kemhan RI, Marsdya TNI Eris Heriyanto saat membuka Lokakarya Kerjasama Pertahanan RI dan Pemerintah Republik Serbia, Kamis (15/9) di Kantor Kemhan RI.



Selain dihadiri oleh Menteri Pertahanan Republik Serbia Dragan Sutanovac beserta delegasinya, lokakarya Kerjasama Pertahanan kedua negara ini juga di isi dengan presentasi Direktur Eksekutif Persenjataan dan Peralatan Pertahanan Perusahaan YUGOIMPORT – SDPR J.P. Industri Pertahanan Republik Serbia, Nenad Miloradovic, Ph.D.

Sehubungan dengan hal tersebut dengan adanya lokakarya kerjasama pertahanan ini, Sekjen berpendapat merupakan forum diskusi untuk membahas beberapa peluang kerjasama bidang industri pertahanan antara Indonesia dan Republik Serbia juga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam membangun industri pertahanan Indonesia di masa depan.

Menurut Sekjen, dipahami bahwa teknologi dan kualitas industri pertahanan Serbia telah sesuai dengan standar internasional NATO. Hal ini terbukti secara teknis kemampuan industri pertahanan Serbia memiliki keuntungan dan kualitas dalam hal persenjataan, amunisi ringan, peralatan individu, mesin senjata, kapal patroli cepat dan beberapa lainnya yang diakui oleh banyak negara.

Namun, Sekjen menuturkan seluruh potensi kerjasama dengan beberapa negara akan tetap dipelajari dan disesuaikan dengan kebutuhan serta postur pertahanan TNI. “ Pihak Indonesia akan membuka peluang kerjasama jika didalamnya terdapat kemungkinan program Transfer of Tecnology, dan Joint Production,” Ujar, Marsdya TNI Eris Heriyanto.(DMC/WDN)

Berita Terkait:

0 comments:

Post a Comment