
Seusai serangan sekutu ke Libya, harga komoditas, termasuk minyak dan emas, melonjak. Serangan ke Libya menghunjam lebih jauh ke jantung para investor. Itulah metafora yang diangkat sebagai berita utama harian The Business Times, Selasa (22/3).
Seiring dengan munculnya dampak serangan sekutu, tidak sedikit pula kalangan yang menanyakan, apa maksud sekutu menamai serangannya dengan ”Operation Odyssey Dawn”. Di internet, seorang yang diliputi rasa ingin tahu mencoba mengira-ngira maksud nama itu. Ia menemukan dengan benar bahwa dawn yang secara harfiah berarti fajar juga menandai awal atau permulaan. Sementara odyssey, menurut kamus Webster, adalah satu pengembaraan atau perjalanan panjang, umumnya ditandai dengan berbagai perubahan peruntungan.
Nama operasi militer sekutu Barat kali ini memang agak unik. Sebelumnya, nama operasi dibuat lebih gamblang, seperti Operasi Badai Gurun (Desert Storm). Segera muncul dugaan, apakah operasi diperkirakan berlangsung selama 10 tahun seperti perjalanan Odysseus?
Seperti dituturkan oleh Josh Dzieza (di situs The Daily Beast, 22/3), nama operasi militer menurut peraturan tentara ”tidak boleh mengungkapkan tingkat permusuhan yang tidak konsisten dengan cita-cita atau kebijakan luar negeri Amerika”. Nama operasi juga ”tidak boleh mencederai ’cita rasa baik’ atau menghina sekutu atau bangsa-bangsa Dunia Bebas lain”. Juga tidak boleh ”melecehkan satu kelompok, sekte, atau keyakinan tertentu”.
Atas dasar itu pula mantan Presiden Amerika Serikat George W Bush hanya dua minggu menggunakan nama Operasi Keadilan Tanpa Batas (Infinite Justice) untuk perang di Afganistan dan menggantinya dengan Operasi Kebebasan Berkelanjutan (Enduring Freedom).
Meski memperkirakan bahwa penemuan nama operasi bisa berasal dari berbagai khazanah literatur mitologi atau apa pun, pemilihan Odyssey dilihat masih menimbulkan teka-teki.
Fajar Pengembaraan
Apakah dengan memilih Odyssey, sekutu Barat bermaksud akan menjelajahi seluruh Laut Tengah, tanya Geoffrey Nunberg, pakar linguistik dari Berkeley School of Information, University of California, seperti ditulis dalam ulasan Dzieza? Odyssey menempuh perjalanan pulang selama 10 tahun setelah berperang selama 10 tahun. Apakah sekutu akan berperang lama di Libya seperti Odyssey atau juga seperti diramalkan oleh Kolonel Khadafy?
Nunberg menduga penggunaan kata dawn dimaksudkan untuk menghalau kerisauan akan keterlibatan Amerika di wilayah itu. Sementara Tom Sepanski dan Christian Turner dari perusahaan Landor Associate menyebutkan bahwa dawn menghadirkan nada lebih membesarkan hati dibandingkan dengan storm.
Dari sisi pemerintahan Presiden Obama sendiri, dawn pernah digunakan. Februari 2010, Pemerintah AS mengubah nama Operasi Kebebasan Warga Irak (Operation Iraqi Freedom) menjadi Operasi Fajar Baru (Operation New Dawn).
Nama Operasi Fajar Pengembaraan—bila memang demikian maksudnya—kini telah diambil secara resmi untuk operasi di Libya betapapun aneh nama itu. Fase pertama operasi ini—seperti diulas dalam kolom, Selasa—telah dilancarkan dan ditandai dengan peluncuran tak kurang dari 112 rudal jelajah Tomahawk dari dua kapal perusak (USS Stout, USS Barry) dan tiga kapal selam (USS Providence, USS Scranton, USS Florida), juga dari kapal perang Inggris (HMS Triumph).
Selain dua kapal perusak dan tiga kapal selam, di Laut Tengah, AS juga mengoperasikan tidak kurang dari enam kapal lain, termasuk dua kapal perang amfibi dan USS Mount Whitney, kapal komando- dan-kontrol yang merupakan kapal bendera Armada Ke-6 AS (The Huffington Post, 21/3). Di kawasan itu, AS juga mengoperasikan pesawat pengintai P-3 dan EP-3.
Serangan pun dilakukan dengan tembakan rudal dari jet tempur Inggris (Tornado dan Typhoon), jet Perancis (Rafale dan Mirage), serta pengebom siluman (stealth) B-2 Spirit yang berangkat dari Pangkalan AU Whiteman, Missouri, AS.
Semua serangan ditujukan untuk melumpuhkan Angkatan Udara dan pertahanan udara Libya, yang sebelumnya berperan sentral dalam upaya Khadafy merebut kembali kota-kota yang sebelumnya dikuasai oleh oposisi anti-Khadafy.
Perang robotik
Kini, setelah kekuatan udara dan pertahanan udara dilumpuhkan, kekuatan oposisi tentu bisa leluasa bergerak untuk menguasai kembali kota-kota yang kemarin berhasil direbut kembali oleh Khadafy dan siapa tahu juga melanjutkan perlawanan ke Tripoli.
Selain rudal jelajah Tomahawk, rudal lain yang juga sering disebut dalam Operasi Fajar Odyssey ini adalah Storm Shadow. Orang sering memperbandingkan rudal ini dengan Tomahawk.
Rudal jelajah luncur-udara yang diorder oleh AU Inggris (RAF) ini berkode resmi CASOM (Conventionally-Armed Stand-Off Missile). Perancis yang juga membutuhkan rudal jenis ini, lalu memesannya kepada perusahaan Matra Bae Dynamics (MBD) tahun 1997. Di AU Perancis, namanya berubah jadi SCALP EG dan dipasang pada jet Rafale, Mirage 2000D dan Mirage 2000-5. Di RAF, rudal adalah senjata Typhoon, Tornado, dan Harrier GR7.
Rudal diciptakan untuk menyerang dari jarak jauh (atau di luar jangkauan sistem pertahanan udara lawan) sasaran yang dijaga ketat oleh sistem pertahanan udara. Storm Shadow juga memiliki kemampuan siluman (mengelak dari radar) dan amunisinya mampu menembus sasaran keras.
Tampak bahwa dalam serangan ke Libya ini pun senjata robotik memainkan peranan penting. Ia banyak digunakan untuk menyerang dari jarak jauh sekaligus mengamankan pilot, yang baru akan mendekat manakala pertahanan udara lawan sudah lemah.
Kecenderungan menggunakan wahana robotik pun telah diamati dalam penggunaan pesawat-pesawat tempur tanpa awak (unmanned combat aerial vehicle/UCAV), seperti Predator, yang sebelum ini telah banyak digunakan AS di medan Irak dan Timur Tengah pada umumnya serta Afganistan.
Mengantisipasi perkembangan ini, Indonesia juga mulai melakukan kajian untuk pengembangan kemampuan nasional dalam produksi sistem persenjataan robotik ini. Hanya saja, seperti terungkap dalam lokakarya Komisi Teknis Dewan Riset Nasional di Jakarta, akhir November tahun lalu, sejumlah kendala masih dihadapi Indonesia. Sejumlah teknologi sensitif, seperti sensor, diakui belum dikuasai di sini (Kompas, 2/12/2010).
Negara lain yang menyadari makin pentingnya perang robotik pada masa depan malah mulai memberikan tawaran menarik kepada para ahli alat utama sistem persenjataan (alutsista) robotik nasional yang masih mengalami kelangkaan proyek.(KOMPAS/WDN)
Berita Terkait:
Africa
- Wamenhan : Senegal Minta Fasilitas Kredit Buat Beli CN 295
- Misi Damai PBB, TNI Bawa Helikopter Mi-17V5 ke Sudan
- Afsel Ingin Bekerjasama Dengan Indonesia Dibidang Industri Pertahanan
- TNI AU Sedang Menjajaki UAV Buatan Afsel
- TNI Mendapat Medali PBB Di Kongo
- Interview Dengan Kolonel Laut A. Taufiqoerrochman Dalam Pembebasan MV Sinar Kudus
- TNI AL Siapkan Dua Opsi Pengawalan Untuk Mengatasi Perompakan
- Menhan : Dana Penyelamatan Korban Perompak Somalia Sekitar Rp 50 Miliar
- Presiden Berikan Tiga Tugas Operasi Militer Somalia
- Panglima TNI : 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia
- Video : Liputan Khusus Pembebasan MV Sinar Kudus Dari Perompak Somalia
- Pemerintah Somalia Menyuruh TNI Untuk Invasi Daerah Perompak Somalia
- Militer China Serukan Serang Markas Perompak Somalia
- Kapal Penjemput TKI Dari Arab Saudi Pun Sempat Mau Dirompak
- Liputan Khusus : Geregetan Tak Kunjung Serang Bajak Somalia, Drum pun Jadi Sasaran
- Liputan Khusus : Inilah Strategi 'Psy War' TNI Hadapi Lanun Somalia
- Liputan Khusus : KRI Yos Sudarso, Kapal Penyelamat Sinar Kudus di Teluk Bayur
- Liputan Khusus : Penantian 40 Hari dan 7 Jam Operasi Sinar Kudus
- Liputan Khusus : Info Intelijen Tak Akurat, TNI Batal Serang Lanun
- Liputan Khusus : TNI Sempat Sasar Kampung Bajak Laut Somalia
- Liputan Khusus : Operasi Sinar Kudus itu Dicek Langsung Presiden
- Liputan Khusus : Pemerintah Lamban Bebaskan Sinar Kudus?
- PT DI Serahkan CN 235 Ke Senegal
- TNI Sedang Menjajaki Penempatan Kapal Perang Di Perairan Somalia
- Indonesia Dan Singapura Koordinasi Dalam Pembebasan MT Gemini
NATO
- NATO Paksa Pesawat Tempur Mig-23 Pemberontak Libya Mendarat
- Amerika Serikat Akhiri Misi Di Libya
- Pesawat B-2 Jatuhkan 40 Bom di Libya
- Russian intelligence : Ground operation in Libya could start in April
- NATO Ambil Alih Komando Operasi Militer Di Libya
- Anggaran Perang AS Ke Libya Jadi Sorotan
- Pengebom Siluman Dilawan Rudal Kuno
- Pesawat Canggih Barat akan Ronda di Libya
- PT Sritex Memasok Seragam Pasukan NATO
USA
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- KSAD : 8 Unit Helikopter Apache Mulai Tiba 2018
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Hercules Untuk Retrofit Di ARINC, LLC USA
- Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- Dubes AS : Masih Senang Bisa Ikut Dalam Indo Defence 2012
- TNI AD Tunda Pengadaan Heli Apache Karena Terbentur Anggaran
- Dubes AS : Senat AS Dukung Heli Apache Dijual ke Indonesia
- Panglima TNI : TNI AD Masih Kaji Pembelian Helikopter Apache
- Ini Dia Harga Dan Spesifikasi Apache AH-64D Block III Longbow Untuk Indonesia
- Jubir Kemhan : Bila Harga Sesuai Kami Terima Tawaran Helikopter Apache
- Komisi I : Kita Berharap AS Tawarkan Helikopter Chinook
- Konggres AS Setujui Penjualan Helikopter Apache AH-64D Longbow Kepada Indonesia
- Hillary: Hibah F-16 Sangat Penting Untuk Menjaga Keamanan Indonesia
- DPR Ingatkan Pemerintah Untuk Cermati Kepentingan AS Dalam Hibah F-16
UAV
- Pesawat Tanpa Awak Tiba Akhir 2013
- Satu Skuadron UAV Akan Mengawasi Perbatasan
- Selain Rudal, Indonesia - China Kerjasama UAV Dan Pertahanan Elektronik
- Menhan : Skuadron UAV Nanti Terdapat UAV Buatan Dalam Dan Luar Negeri
- Menhan : Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Akan Diproduksi Massal
- Menristek : UAV Buatan BPPT Masih Terlalu Berisik
- Presiden Dan Menhan Hadiri Ujicoba UAV
- Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT
- TNI AL Gunakan UAV Dan Satelit Buatan Lapan
- Komisi I : Pengadaan UAV Kemungkinan Bakal Disetujui Oleh DPR
- KSAU : Kita Akan Pelajari Dan Mengembangkan UAV Asal Israel
- Menhan : UAV Akan Menjadi Andalan Di Daerah Perbatasan
- Kemhan Bantah Kirim Nota Protes Kepada Australia
- TB Hasanuddin : Tak Perlu Khawatir Dengan Isu Penempatan UAV AS Di Pulau Cocos
- Jubir Kemhan : Drone AS Bukan Ancaman Bagi Indonesia
- Komisi I : TNI Dan BIN Harus Waspadai Basis Drone AS Di Australia
- Komisi I Meminta Kemhan Kaji Dampak Penggunaan UAV Teknologi Israel
- Wamenhan Jelaskan Rencana Pembelian Pesawat Tanpa Awak Kepada DPR
- Hanggar Dan Kantor Untuk Pesawat Tanpa Awak Telah Disediakan
- Kemhan Telah Mengakui Mengujicoba UAV Searcher MK II Dan Hermes
- Sekjen Kemhan : Kami Telah Bayar Uang Muka Untuk Pembelian UAV
- English News : Don’t Worry About Drones’ Source
- Penglima TNI : Saya Tidak Mempermasalahkan Pengadaan UAV Asalnya Darimana
- Kadispenau : Apapun UAVnya Yang Penting Sesuai Dengan Spesifikasi TNI AU
- Anggota Komisi I : Pengadaan UAV Oleh Kemhan Tidak Usah Dipertanyakan
Teknologi
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Nipress : 2025, Kami Supplai Baterai Untuk 18 Kapal Selam TNI AL
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- Indonesia Beli Teknologi Panser Dari Belarusia
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- PT DI Akan Produksi Simulator CN-235 Dan Super Puma
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Korsel Rilis Bom Korean GPS Guided Bomb Untuk KFX Kepada Publik
- Debat Polemik Pengembangan Pesawat Tempur KFX
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Pengamat : Israel Gagal Membuat Jet Tempur Kfir Yang Tangguh
- TNI AU Kembali Aktifkan ACMI Pekanbaru
- Departemen Pertahanan Bangun Pertahanan Cyber
- TNI Gandeng UI Untuk Mengembangkan Kapal Tanpa Awak
- Menhan : Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Akan Diproduksi Massal
- Menristek : UAV Buatan BPPT Masih Terlalu Berisik
- KSAD : Pembelian Alutsista Luar Negeri Harus Ada Alih Teknologi
- Lapan : Nozzle Roket RX-550 Masih Bermasalah
- Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT
0 comments:
Post a Comment